Lindungi Data Pribadi Masyarakat & Pemerintah, Pemko Padang Bentuk Tim Khusus CSIRT Hadapi Serangan Hacker

  • Whatsapp
Launching Padang, CSIRT di Abu Bakar Jaar, Selasa, (27/9)

MINANGKABAUNEWS.com, PADANG — Pemerintah Kota Padang membentuk tim khusus CSIRT untuk merespons serangan siber sunter menyerang website pemerintah, di ruang Abu Bakar Jaar Balaikota Padang, Selasa, (27/9/2022).

Wali Kota Padang, Hendri Septa mengatakan Kota Padang menjadi proyek percontohan CSIRT kabupaten/kota lainnya di Sumbar. Dengan adanya CSIRT diharapkan sistem pemerintahan berbasis elektronik (SPBE) dapat dilindungi dari kejahatan siber oleh para hacker.

Read More

Pemko, kata dia, memiliki banyak sistem data dan informasi yang menyangkut kepentingan daerah dan masyarakat sehingga perlu ada tim reaksi untuk pengamanan sistem.

“Intinya jangan sampai SPBE milik pemko ada masalah yang dikerjain oleh orang atau hacker karena hal itu akan mengganggu pelayanan masyarakat,” katanya.

Hendri mengatakan pemko banyak memiliki layanan publik berbasis aplikasi sistem pemerintahan berbasis elektronik sehingga perlu penyederhanaan dalam penggunaannya.

Sementara itu, Direktur Keamanan Siber dan Sandi Teknologi Informasi dan Komunikasi, Media, dan Transportasi, Deputi IV, BSSN Rinaldy, S.Sos, M.T.I. memberikan apresiasi kepada Tim Tanggap Insiden Siber atau Computer Security Incident Response Team (CSIRT) Pemerintah Kota Padang, dengan nama Padang-CSIRT.

Menurutnya, Di ruang siber terdapat berbagai peluang untuk kesejahteraan manusia seperti kemudahan dalam berkomunikasi dan urusan bisnis untuk meningkatkan kesejahteraan khususnya melalui ekonomi digital.

Dan perlu disadari bahwa semakin tinggi tingkat pemanfaatan Teknologi Informasi dan Komunikasi, akan berbanding lurus dengan risiko dan ancaman keamanannya. Sehingga dibutuhkan keamanan siber yang merupakan upaya adaptif dan inovatif untuk melindungi seluruh lapisan di ruang siber, termasuk aset informasi yang ada di dalamnya dari ancaman dan serangan siber.

Dalam upaya menghadapi ancaman dan serangan siber yang berada di ruang siber Indonesia, negara hadir melalui pembentukan Badan Siber dan Sandi Negara atau BSSN. “Saat ini BSSN tengah membentuk ekosistem keamanan siber dengan membangun kekuatansiber, salah satunya dengan membentuk Computer Security Incident Response Team atau CSIRT sebagai bagian dari pelaksana keamanan siber di Indonesia,” tuturnya

Pembentukan CSIRT ini juga sejalan dengan penerapan Sistem Pemerintah Berbasis Elektronik atau SPBE. Dalam PP No. 95 Tahun 2018 tentang SPBE, disebutkan bagian unsur keamanan SPBE yaitu penjaminan keutuhan dan ketersediaan data dan informasi. Di sinilah peran CSIRT sebagai penyediaan pemulihan dari insiden keamanan siber.

Dirinya berharap agar CSIRT dapat mendukung penerapan SPBE untuk mencapai tujuannya, yaitu mewujudkan tata kelola pemerintahan yang bersih, efektif, efisien, transparan, dan akuntabel.

PP No. 18 Tahun 2020 tentang RPJMN 2020-2024 telah mengamanatkan kegiatan pembentukan 121 CSIRT sebagai salah satu proyek prioritas strategis. Pada tahun 2021 terdapat penambahan rencana pembentukan CSIRT sejumlah 10 CSIRT sehingga target pembentukan CSIRT tahun 2020-2024 menjadi 131 CSIRT. Pada tahun 2022 ini, akan dibentuk sebanyak 32 CSIRT yang tersebar di Kementerian, Lembaga, dan Daerah.

“Kota Padang menjadi salah satu Pilot Project dalam pembentukan CSIRT untuk Kabupaten/Kota di Indonesia pada tahun 2022. Untuk lingkup Kabupaten/Kota, Kota Padang adalah Kota ke-15 yang mendaftarkan CSIRT-nya ke BSSN dan melakukan launching CSIRT dari total ke seluruhan 514 Kabupaten/Kota di Indonesia,” katanya.

Lanjutnya, Pembentukan Padang-CSIRT sejatinya telah melalui tahapan-tahapan sebelumnya, yaitu program Asistensi disertai dengan penilaian Tingkat Maturitas Penanganan Insiden Siber, rekomendasi dan konsultasi, hingga pada hari ini.

Kedepan, dalam menjalankan perannya sebagai salah satu CSIRT Organisasi pada Sektor Administrasi Pemerintah, kemampuan SDM Padang CSIRT harus selalu ditingkatkan sebagai bekal pelaksanaan tugas sebagai anggota atau bagian dari Padang-CSIRT.

Dalam membangun keamanan siber, dibutuhkan kombinasi tiga aspek yang saling terkait dan mendukung satu sama lain yaitu: People, Process, and Technology. Di mana People(SDM) memegang peranan krusial dalam membangun keamanan siber, dengan melakukan upaya-upaya penguatan dari aspek proses dan teknologi.

Peningkatan kualitas SDM CSIRT dapat dilakukan melalui program program pelatihan, workshop, cyber security drill, serta program lainnya. Di samping itu dari sisi SDM sebagai pengguna Sistem Elektronik, diharapkan memahami resiko yang mungkin terjadi pada Sistem Elektronik yang digunakan, sehingga perlu literasi atau sosialisasi terkait kesadaran akan pentingnya keamanan informasi bagi pengguna komputer sebagai perangkat Sistem Elektronik.

Kami berharap Padang-CSIRT dapat terus berkolaborasi, bersinergi, dan berbagi informasi dengan seluruh stakeholder keamanan siber, terutama berkoordinasi dengan Sumbar Prov-CSIRT sebagai Pembina CSIRT di Sumbar, dalam melakukan penanggulangan dan pemulihan insiden keamanan siber. Sehingga nantinya Indonesia dapat memiliki visibilitas yang menyeluruh terhadap aset siber,guna melakukan aksi respon yang lebih cepat,dan waktu pemulihan terhadap insiden siber menjadi lebih efektif dan efisien.

“Harapan kami dengan adanya pembentukan CSIRT ini dapat membentuk ruang siber Pemerintah Kota Padang yang aman dan kondusif, sehingga meningkatkan kepercayaan masyarakat dan terciptanya kesejahteraan masyarakat di ruang siber. Secara khusus, pembentukan CSIRT ini kami harapkan dapat mendukung pelaksanaan tugas dan fungsi Dinas Komunikasi dan Informatika Kota Padang,” tutupnya.


Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis Minangkabaunews.com tidak terlibat dalam materi konten ini.

Related posts