MINANGKABAUNEWS.COM, PASAMAN BARAT – Masa Tanggap Darurat Bencana di Kabupaten Pasaman Barat, Provinsi Sumatera Barat telah berakhir hari ini, Kamis (10/3/2022). Pemerintah Kabupaten Pasaman Barat selanjutnya akan fokus pada masa transisi dari tanggap darurat untuk menuju pemulihan.
“Selama 14 hari sebelumnya pemerintah Kabupaten Pasaman Barat memberlakukan tanggap darurat bencana. Hari ini, masa tanggap darurat telah berakhir dan tidak diperpanjang,” ujar Bupati Pasaman Barat Hamsuardi kepada awak media di Simpang Empat.
Dikatakannya, pemerintah Kabupaten Pasaman Barat akan fokus kepada masa pemulihan pasca bencana gempa bumi terjadi pada Jum’at (25/2/2022) yang lalu.
Terkait dengan kebutuhan dasar seperti sembako, fasilitas kesehatan dan tenda, pemerintah kabupaten Pasaman Barat akan terus memenuhi untuk para korban gempa bumi.
“Saat ini hampir semua para pengungsi korban gempa bumi telah kembali ke rumah masing-masing. Namun dalam hal ini, pemerintah kabupaten Pasaman Barat akan menyiapkan tenda di samping rumahnya,” ucapnya.
Diterangkannya, pada masa transisi menuju pemulihan, pemerintah akan mempersiapkan hunian sementara (huntara) untuk warga yang rumahnya rusak berat dan juga akan memenuhi kebutuhan dasar. Sedangkan bagi warga yang rumahnya rusak sedang dan ringan serta masih layak huni, akan disiapkan tenda di luar rumah.
“Selain hunian sementara yang disiapkan oleh Pemerintah, PMI, Pramuka dan relawan juga sudah mulai berkerja untuk membuat rumah hunian sementara, dan juga akan memenuhi kebutuhan tenda selama masa transisi ini,” terangnya.
Hamsuardi menegaskan, pendataan kerusakan terhadap para korban akan terus dilakukan, sehingga semua korban yang terdampak gempa nantinya bisa terbantu. Jika pendataan sudah selesai 100 persen, maka klasifikasi dan nilai bantuan akan ditentukan oleh Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB).
Untuk yang mengalami rusak berat akan dibantu oleh pemerintah pusat, rusak sedang oleh pemerintah provinsi Sumatera Barat dan untuk rusak ringan oleh pemerintah daerah. Selain itu, kondisi daerah yang terparah pasca gempa bumi yaitu, Nagari Kajai Kecamatan Talamau selanjutnya diikuti Kecamatan Kinali dan Kecamatan Pasaman.
“Hasil pendataan saat ini sudah mencapai 90 persen. Proses pendataan akan terus dilakukan selama masa transisi menuju pemulihan yang jangka waktunya selama tiga bulan atau nantinya diperpanjang,” ungkapnya.
Sampai dengan saat ini, data sementara korban yang meninggal dunia berjumlah 11 orang, pemukiman yang rusak mencapai 2.025 unit, fasilitas pendidikan 75 unit, fasilitas kesehatan 18 unit, infrastruktur 26 unit, fasilitas ibadah 40 unit dan fasilitas pemerintah sebanyak 42 unit. (wisnu)






