MINANGKABAUNEWS.com, MENTAWAI — Muhammadiyah Disaster Management Center (MDMC) dan Majelis Lingkungan Hidup (MLH) Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) Sumatera Barat melakukan kunjungan kerja ke Kabupaten Kepulauan Mentawai, Rabu (18/6/2025). Dalam pertemuan yang berlangsung di Homestay Pemda Mentawai, Mapadeggat, Sipora Utara, rombongan berdiskusi dengan Bupati Kepulauan Mentawai dan anggota DPRD setempat guna menjajaki kerja sama lintas sektor dalam membangun Mentawai secara berkelanjutan.
Rombongan PWM Sumbar dipimpin langsung oleh Wakil Ketua PWM Sumatera Barat, Drs. Marhadi Effendi,MM, didampingi Ketua Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Mentawai, Ketua MDMC PWM Sumbar Portito beserta jajaran MDMC dan MLH. Pertemuan berlangsung hangat dan penuh semangat kolaboratif.
Bupati Kepulauan Mentawai, Dr. Rinto Wardana, menyampaikan apresiasinya terhadap inisiatif Muhammadiyah. Menurutnya, keterlibatan organisasi kemasyarakatan dalam pembangunan daerah sangat strategis, terlebih Mentawai berada di zona rawan bencana gempa dan tsunami.
“Kami sangat membutuhkan dukungan dari lembaga-lembaga seperti MDMC Muhammadiyah yang memiliki kapasitas kebencanaan dan pengalaman pendampingan di banyak daerah rawan. Mentawai ini wilayah megathrust yang perlu perhatian khusus dari berbagai pihak,” kata Rinto.
Ia menambahkan, Pemkab Mentawai membuka ruang selebar-lebarnya bagi organisasi masyarakat sipil untuk ikut mendorong percepatan pembangunan, terutama dalam bidang mitigasi, edukasi lingkungan, dan penguatan kapasitas masyarakat.
Wakil Ketua PWM Sumatera Barat, Marhadi Effendi, menyatakan bahwa kunjungan ini merupakan bagian dari gerakan dakwah kemanusiaan Muhammadiyah yang tak hanya bersifat spiritual, tetapi juga sosial-lingkungan.
“Muhammadiyah ingin hadir secara konkret di Mentawai, terutama dalam bidang lingkungan dan kebencanaan. Ini bagian dari dakwah bil hal, dakwah yang langsung menyentuh kebutuhan masyarakat,” ungkap Marhadi.
Senada dengan itu, Ketua PDM Mentawai, Rudi Zamri menegaskan kesiapan Muhammadiyah Mentawai untuk menjadi mitra strategis Pemerintah Daerah.
“Kami siap mendampingi masyarakat pesisir, sekolah, dan komunitas lokal untuk meningkatkan kesadaran akan pentingnya pelestarian lingkungan dan kesiapsiagaan menghadapi bencana,” ujar Rudi.
Dalam pertemuan tersebut, disepakati langkah-langkah awal untuk membangun kerja sama terintegrasi yang melibatkan lintas majelis dalam tubuh Muhammadiyah, termasuk pemberdayaan sekolah Muhammadiyah dan lembaga layanan sosial di Mentawai.
Ketua MDMC Sumatera Barat, Portito, menjelaskan bahwa pendekatan Muhammadiyah dalam kebencanaan selalu berbasis masyarakat dan jangka panjang.
“Kami bukan hanya datang saat bencana, tapi juga mendampingi warga dalam membangun sistem ketahanan masyarakat. Mentawai memiliki banyak potensi yang bisa dikembangkan secara kolaboratif,” kata Portito.
Pertemuan ditutup dengan semangat bersama untuk menjadikan Mentawai sebagai model pembangunan daerah berbasis kolaborasi antara pemerintah, masyarakat, dan organisasi sosial keagamaan.