MINANGKABAUNEWS.COM, HIKMAH – Hendaklah engkau memperbanyak perasaan harap (Roja) dan cemas (Khauf), harap (Roja) di sini ialah selalu menginginkan rahmat Allah dan senantiasa cemas (Khauf) dan takut pada siksa Allah, karena kedua sifat ini merupakan sifat keyakinan yang termulia.
Maha benar Allah Swt. dalam firman-Nya:
أُولَٰئِكَ الَّذِينَ يَدْعُونَ يَبْتَغُونَ إِلَىٰ رَبِّهِمُ الْوَسِيلَةَ أَيُّهُمْ أَقْرَبُ وَيَرْجُونَ رَحْمَتَهُ وَيَخَافُونَ عَذَابَهُ ۚ إِنَّ عَذَابَ رَبِّكَ كَانَ مَحْذُورًا [١٧:٥٧]
“Orang-orang yang mereka seru itu, mereka sendiri mencari jalan kepada Tuhan mereka siapa di antara mereka yang lebih dekat (kepada Allah) dan mengharapkan rahmat-Nya dan takut akan azab-Nya; sesungguhnya azab Tuhanmu adalah suatu yang (harus) ditakuti.” (QS. al-Isra`: 57)
Rasulullah Saw bersabda dalam hadits qudsy:
قَالَ اللَّهُ عَزَّ وَجَلَّ أَنَا عِنْدَ ظَنِّ عَبْدِي بِي وَأَنَا مَعَهُ حِينَ يَذْكُرُنِي إِنْ ذَكَرَنِي فِي نَفْسِهِ ذَكَرْتُهُ فِي نَفْسِي وَإِنْ ذَكَرَنِي فِي مَلَإٍ ذَكَرْتُهُ فِي مَلَإٍ خَيْرٍ مِنْهُ وَمَنْ تَقَرَّبَ إِلَيَّ شِبْرًا تَقَرَّبْتُ إِلَيْهِ ذِرَاعًا وَمَنْ تَقَرَّبَ إِلَيَّ ذِرَاعًا تَقَرَّبْتُ إِلَيْهِ بَاعًا وَمَنْ جَاءَنِي يَمْشِي جِئْتُهُ مُهَرْوِلًا
“Allah ‘azza wajalla berfirman: ‘Aku berdasarkan pada perasangka hamba-Ku kepada-Ku, dan Aku akan selalu bersamanya selama mereka mengingat-Ku. Jika ia mengingat-Ku dalam dirinya maka Aku akan mengingatnya dalam diri-Ku, jika ia mengingat-Ku dalam suatu perkumpulan maka Aku akan mengingatnya dalam perkumpulan yang lebih baik. Maka barangsiapa mendekat kepada-Ku satu jengal, Aku akan mendekat padanya satu hasta, dan barangsiapa mendekat kepada-Ku satu hasta, maka Aku akan mendekat padanya satu depa, dan barangsiapa mendekat kepada-Ku dengan berjalan maka Aku akan mendekat kepadanya dengan berlari.” (HR AHMAD NO. 8983)
Dalam hadist qudsi yang lain, Allah Swt. juga berfirman:
وَعِزَّتِيْ لَا أَجْمَعُ عَلَى عَبْدِيْ أَمَنَيْنِ وَلَا خَوْفَيْنِ إِنْ هُوَ أَمَنَنِيْ فِيْ الدُّنْيَا أَخَفْتُهُ يَوْمَ أَبْعَثُ عِبَادِيْ وَإِنْ هُوَ خَافَنِيْ فِي الدُّنْيَا أَمَنْتُهُ يَوْمَ أَجْمَعُ عِبَادِيْ.
“Demi kemuliaan-Ku, Aku tidak mengumpulkan atas hamba-Ku dua kesentosaan dan dua ketakutan. Apabila hamba-Ku merasa aman dari-Ku di dalam kehidupan dunia, Aku akan memberi ketakutan kepadanya di hari bangkitnya hamba-hamba-Ku dari alam kubur. Dan apabila hamba-Ku takut dengan-Ku di dalam kehidupan dunia, Aku akan memberi kesejahteraan kepadanya di hari berkumpulnya hamba-hamba-Ku.” (HR. Abu Nu’aim; lihat Al-Jami’ Ash-Shahih, No. 4332 dan Ash-Shahihah, No. 742)
Wallohu’alam.