Mengenal Rick Riordan : Penulis Novel Terkenal, Percy Jackson and the Olympians

  • Whatsapp
Rick Riordan : Penulis Novel Terkenal, Percy Jackson and the Olympians

PENDIDIKAN – Rick Riordan, lahir pada 5 Juni 1964 di San Antonio, Texas, adalah penulis Amerika yang dikenal karena karya-karyanya dalam sastra fantasi anak-anak. Ia adalah pencipta beberapa seri populer yang menggabungkan setting modern dengan mitologi kuno. Riordan tumbuh di Texas, aktif mengembangkan kecintaannya terhadap membaca dan bercerita. Bersekolah di Alamo Heights High School dan kemudian melanjutkan pendidikan tinggi di University of Texas di Austin. Setelah lulus, Rick menjadi guru sekolah menengah, mengajar Bahasa Inggris dan studi sosial selama sekitar 15 tahun.

Karier menulis Rick Riordan dimulai dengan novel misteri untuk orang dewasa, khususnya seri Tres Navarre, sebuah misteri detektif yang berlatar di Texas. Namun, peralihannya ke sastra anak-anak membawanya pada ketenaran.

Terobosan besar Riordan datang dengan merilis Percy Jackson & the Olympians: The Lightning Thief pada tahun 2005. Seri ini terinspirasi oleh putranya, Haley, yang didiagnosis dengan ADHD dan disleksia. Riordan menciptakan karakter Percy Jackson sebagai demigod dengan sifat-sifat serupa, yang sangat resonan dengan banyak pembaca. Kesuksesan Percy Jackson mengarah pada dirilisnya empat buku tambahan dalam seri ini yang pada akhirnya menjadi fenomena global yang melahirkan novel grafis, film, dan adaptasi seri di Disney+. Buku ini pertama kali diterbitkan pada 1 Juli 2005 di Amerika Serikat oleh Hyperion Books.

Seri Percy Jackson & the Olympians adalah salah satu karya paling terkenal dari Rick Riordan, yang menceritakan petualangan seorang remaja bernama Percy Jackson. Buku pertamanya adalah The Lightning Thief. Novel ini menceritakan Percy, seorang anak laki-laki yang menemukan bahwa ia adalah putra dewa Yunani, Poseidon. Ia harus mencari petunjuk tentang pencurian petir Zeus dan menghadapi berbagai makhluk mitologis dalam perjalanannya ke Camp Half-Blood, tempat berkumpulnya demigod. Buku kedua adalah The Sea of Monsters (2006).

Dalam petualangan ini, Percy dan teman-temannya berusaha menyelamatkan Camp Half-Blood dari ancaman para Titan. Mereka mencari Golden Fleece, yang memiliki kekuatan penyembuhan. Buku ketiga adalah The Titan’s Curse (2007), yang menceritakan usaha Percy dan teman-temannya untuk menyelamatkan seorang demigod yang diculik oleh seorang Titan. Mereka juga menghadapi berbagai tantangan dan makhluk berbahaya dalam perjalanan mereka. Buku keempat, The Battle of the Labyrinth (2008), menceritakan tentang Percy dan teman-temannya yang menjelajahi Labirin yang dibuat oleh Daedalus untuk menemukan cara menghentikan Kronos, raja Titan.

Buku terakhir, The Last Olympian (2009), menggambarkan Percy dan sekutunya yang berjuang melindungi Olympus dari invasi Titan dalam sebuah pertempuran besar yang akan menentukan nasib para dewa dan manusia. Selain itu, Riordan telah menulis beberapa spin-off dan seri tambahan, seperti The Heroes of Olympus dan The Trials of Apollo, yang melanjutkan cerita dan memperkenalkan karakter-karakter baru. Karya-karya ini tidak hanya menyajikan petualangan yang menarik, tetapi juga menyampaikan pesan tentang persahabatan, keberanian, dan identitas. Karya Riordan telah memberikan dampak budaya yang signifikan, terutama dalam cara ia membuat mitologi menjadi mudah diakses dan menyenangkan bagi pembaca muda. Kemampuannya untuk menggabungkan humor, petualangan, dan konten edukatif dengan cara yang beresonansi dengan anak-anak dan remaja telah menjadikannya salah satu penulis yang paling dicintai dalam genre ini. Karya-karyanya dikenal karena representasi karakter yang beragam, dan advokasinya untuk cerita yang inklusif terus menginspirasi generasi pembaca dan penulis baru.

Novel ini pun banyak mendapat tanggapan dari berbagai kalangan, khususnya anak muda dan mahasiswa. Kinda Ramadhani, salah seorang mahasiswa semester 9, Fakultas Sastra Inggris Unand Padang beranggapan bahwa seri tersebut sangat menarik dan penuh petualangan. “Saya menyukai bagaimana Riordan menggabungkan mitologi Yunani dengan kehidupan modern. Alur cerita yang cepat dan penuh aksi membuat pembaca terus terpikat. Riordan juga menggambarkan Percy Jackson sebagai karakter yang mudah dihubungkan dengan pembaca muda. Ia memiliki kekurangan dan keraguan yang realistis, tetapi tetap tumbuh menjadi seorang pahlawan”, ungkap Kinda di Kampus Unand, Selasa (1/10/24).

Terpisah Jilanisa Hanifa juga mahasiswa Sastra Inggris menyatakan bahwa banyak pesan positif dalam seri ini karena mengajarkan pentingnya persahabatan, keberanian, dan menerima perbedaan. “Beberapa karakter memiliki latar belakang yang berbeda-beda, dan pesan toleransi serta kepercayaan diri sering kali diangkat”, sampai Jilanisa Hanifa.

Lanjutnya seri ini berhasil memperkenalkan mitologi Yunani kepada pembaca dengan cara yang menyenangkan dan tidak membosankan. “Saya juga banyak belajar tentang mitologi sambil menikmati cerita. Gaya penulisan juga humoris, yang membuat buku ini semakin menyenangkan untuk dibaca. Banyak lelucon dan dialog lucu yang membuat novel ini tidak terasa terlalu serius meskipun ada banyak konflik besar”, tutur gadis jurusan Sastra Inggris semester 9 ini.

Rick Riordan telah menerima berbagai penghargaan dan pengakuan atas karyanya, terutama dalam genre sastra anak-anak dan remaja. Beberapa penghargaan yang mencolok antara lain Mark Twain Award, Children’s Choice Book Award, California Young Reader Medal, Golden Duck Award, Mythopoeic Fantasy Award, dan Evergreen Teen Book Award.

bY : Gustria Putri Penulis adalah Mahasiswa Satra Inggris Semester IX Universitas Andalas Padang

Related posts