SASTRA – Monica Elizabeth Knight sering disapa Elizabeth Jolley. Lahir pada 4 Juni 1923, terkenal sebagai seorang juru rawat semasa Perang Dunia II, ia berhijrah ke Australia Barat pada tahun 1959. Telah menulis sejak kecil, buku pertamanya adalah “Five Acre Virgin and Other Stories” Dengan novel pertamanya, Palomino (1980), Jolley berjaya menggabungkan gaya tradisional yang agak membesar dengan penegasan keprihatinan feminis. Sehingga dia terus menerus dalam novel-novel berikutnya, menulis eksentrik dan keterasingan manusia, sering dengan humor gelap. Dia meninggal di Perth, Australia, pada tanggal 13 Februari 2007.
Tercatat sebagai novelis dan penulis cerita pendek ulung yang karyanya diterbitkan ketika dia berusia 50-an sehingga karyanya berkembang selama beberapa tahun di Inggris dan Skotlandia. Namun ada yang menganggap karyanya membosankan karena menampilkan karakter liar yang tidak sesuai dengan masyarakat, yaitu hubungan antar perempuan.
Dia pernah belajar di Friend’s School di Sibford, Oxfordshire dari tahun 1934-1940. Kemudian ia melanjutkan pelatihan keperawatan ortopedi di Thomas’s Hospital, London pada tahun 1940-1943. Dan melanjutkan pelatihan umum di Queen Elizabeth Hospital di Birmingham pada tahun 1943-1946.
Setelah menyelesaikan pendidikannya, ia akhirnya menikah dengan seorang pria bernama Leonard Jolley dan memiliki dua putri dan satu putra. Dia bisa dikatakan sebagai wanita karir karena dia sangat pekerja keras. Pernah bekerja sebagai Tenaga Penjualan, perawat, dan rumah tangga, pada tahun 1960-an.
Jolley juga pernah bekerja sebagai guru paruh waktu dalam penulisan kreatif, Fremantle Arts Centre di Australia Barat pada tahun 1974. Kemudian menjadi guru paruh waktu bahasa Inggris dari tahun 1978, dan sejak tahun 1984 dia bekerja sebagai tutor paruh waktu bahasa Inggris, Institut Teknologi Australia Barat , Bentley. Kemudian bekerja sebagai seorang dosen paruh waktu dan penulis tetap dari tahun 1986.
Tidak hanya sebagai wanita karir, Jolley juga pernah menerima beberapa penghargaan seperti State of Victoria Prize, untuk cerpen pada tahun 1966, 1981, 1982. Kemudian hadiah Australian Writers Guild, untuk drama radio tahun 1982. Hadiah Pekan Australia Barat tahun 1983. Kemudian mendapat penghargaan Age Book of the Year pada tahun 1983 dan tahun 1989.
Yang lebih menarik lagi Pada tahun ini Jolley mengadakan kompetisi yang berjudul “Jolley Short Story Competition” yang bisa diikuti oleh siapa saja di dunia ini. Dengan kehebatan dan keinginannya untuk membantu orang-orang berkembang dalam dunia sastra sehingga dia membuat kompetisi ini dan memberi kesempatan untuk orang yang mempunyai bakat dan minat dalam menulis. Jolley juga menyiapkan beberapa penghargaan bagi yang cerita pendeknya terpilih akan mendapatkan Jolley Prize.
Jolley mulai menulis di awal usia dua puluhan, tetapi tidak dikenal sampai lama kemudian. Dia mendapat banyak penolakan oleh penerbit. Delys Bird menyarankan bahwa fitur post-modern dari tulisannya, “motif yang berulang di dalam dan di antara novel dan cerita pendek, refleksi diri dan keterbukaan”, yang membuat novelnya sulit untuk diterbitkan pada waktu itu. Dia menyarankan bahwa kesuksesan akhirnya berutang sedikit pada “kesadaran tahun 1980-an tentang “tulisan wanita”, yang telah melambung ke arus utama setelah kesuksesan penulis wanita Australia lainnya seperti Helen Garner dan Germaine Greer.
Setelah mengalami kegagalan dan putus asa yang dirasakannya, Jolley kemudian meraih beberapa penghargaan seperti The Age Book of the Year dan pujian tinggi, terutama di Australia dan Amerika Serikat.
Dalam The Sugar Mother, Riemer mengatakan bahwa “caranya yang khas dalam memenuhi tugas untuk menulis sebuah novel yang memperingati dua abad tahun 1988”, ungkap Riemer.
Dalam sebuah artikel di surat kabar The Age, 20 Februari 2007, kritikus sastra Peter Craven mengatakan bahwa “Dia adalah master komedi hitam dan dia melanjutkan untuk menulis bentuk fiksi otobiografi yang sama sekali berbeda yang jernih, bercahaya dan tenang”.
Riemer mengatakan bahwa “Ini berkaitan dengan subjek pedofilia dan menunjukkan penolakan yang mengagumkan untuk dibelokkan dari apa yang pasti dia lihat sebagai tuntutan seni dan panggilannya”. Dari statement tersebut dia menyinggung tentang novel Jolley yang berjudul “Lovesong” adalah buku yang paling beresiko yang dia tulis.
Ketika ditanya tentang Elizabeth Jolley, Indah, salah seorang mahasiswi Universitas Andalas berpendapat bahwa “Jolley adalah seorang novelist wanita yang tangguh” karena dia untuk mendapat penghargaan dan meraih kesuksesan.
“Meskipun Jolley mendapat kegagalan, banyak komentar negatif dari orang-orang dan kemudian dia berhasil meraih penghargaan dan menjadi sukses hingga mengadakan Short Story Competition hingga tahun ini. Jolley juga dapat membuat semangat anak muda untuk bangkit dan berkarya. Banyak orang-orang yang terinspirasi dari kehidupannya yang berawal dari kepahitan hingga menjadi sukses dan menjadi novelist terkenal yang dikenang sampai saat ini”,tutur Indah.
Oleh : Okta Putri Rahayu
Penulis adalah Mahasiswi Sastra Universitas Andalas