Mengharukan, Tiga Mahasiswa dari Surat Aban Sikakap Berjuang untuk Pendidikan dengan Kerja Serabutan

  • Whatsapp

MINANGKABAUNEWS.COM, MENTAWAI – Masalah ekonomi tidak menyurutkan semangat untuk melanjutkan pendidikan kearah yang lebih baik. Jangan sampai karena ekonomi membuat kita tak mampu meraih sukses demi masa depan cerah.

Sukses memang butuh pengorbanan dan harus diperjuangkan bagaimana pun caranya dan apa saja harus berani dikerjakan tanpa peduli omongan orang sekitar. Asalkan halal. Itu tidak apa apa.

Read More

Dalam hal ini, tiga orang mahasiswa dari Dusun Surat Aban Desa Bulasat Kecamatan Pagai Selatan melakukan banyak cara untuk mencapai sukses dan mencukupi berbagai kebutuhan dalam mencapai impian mereka di tempat perkuliahan.

Saat ini mereka bertiga sedang aktif menjalankan aktivitas kuliah di Kampus AKN Mentawai SP 3 Bukit Pamewa Sipora Mentawai.

Masing masing telah menjalankan beberapa semester, salah satunya Happy Rida Samaloisa (21) jurusan Teknologi Pangan semester tiga, Bima Enprayu Saleleubaja (21) jurusan Perikanan masuk tiga semester dan Bayu Samaloisa (22) jurusan Teknologi Pangan jalan semester satu.

“Kita harus berjuang dengan keras untuk mencapai tujuan, dan walaupun saya seorang perempuan pada umumnya tidak segan untuk melakukan pekerjaan ini. Itu semua demi cita cita”, ujar Happy Jumat (10/02/2023) di tempat dia bekerja di lokasi Pantai Wisata Mapaddegat.

Ia menyebutkan, orang tua jauh dari kita, dan ekonomi sangat sulit. Saya sendiri tidak merasa berkecil hati. Terkadang dalam satu hingga dua bulan tidak mendapatkan kiriman dari orang tua, ungkapnya.

“Untuk memenuhi kebutuhan hidup, jadi tak segan segan melakukan apapun yang penting pekerjaan itu halal dan hasilnya bisa menambah kebutuhan hidup selama jauh dari orang tua”, ujar Happy.

Happy Rida Samaloisa (21) mahasiswi yang telah bekerja layaknya seorang laki laki biasanya demi pendidikan

Meskipun adanya pekerjaan diluar, jadwal kuliah tak pernah kita lalaikan. Pelajar harus menemukan waktu yang tepat untuk berfokus pada studi serta mencari pekerjaan yang bisa dikerjakan sambil kuliah, ucap Happy.

Demikian juga Bayu, ia mengatakan, kalau kuliah hanya mengandalkan kiriman dari orang tua pastinya itu tidak akan tercukupi, ekonomi keluarga pas pasan, dengan itu kita harus berusaha untuk mencari pekerjaan diluar jam kuliah.

“Yang penting menghasilkan uang, selama pekerjaan itu memberikan kita hidup selama perkuliahan apa saja bisa dilakukan yang penting halal”, ujar Bayu.

Melihat keadaan jiwa semangat dari tiga Mahasiswa dari Surat Aban, Kepala Desa Matobe Sipora berikan apresiasi yang mendalam.

Ia menyebutkan, mahasiswa yang berusaha tanpa mengandalkan uang dari orang tua pastinya akan berhasil. Mahasiswa harus mandiri jangan cengeng minta ini minta itu sama orang tua, karena kita tau orang tua sangat kekurangan.

“Mahasiswa harus menjadi pribadi yang berkarakter, berjiwa kompetitif, dan kreatif serta pekerja keras”, ujar Kades Matobe.

Selain itu, mahasiswa juga harus berorganisasi untuk membangun jaringan.

“Kita harus menjadi generasi yang tangguh menghadapi tantangan dan unggul menghadapi persaingan, termasuk persaingan memasuki pasar kerja,” kata Kades saat bertemu ketiga mahasiswa di Pantai Mapaddegat di tempat mereka berjuang hidup.

Wisman mengatakan, hal seperti di atas sangat penting bagi mahasiswa agar nantinya saat memasuki dunia kerja, para mahasiswa nantinya sebagai pencari pekerjaan harus bekerja keras dengan kompetisi pasar kerja yang sangat ketat.

“Kita berharap para mahasiswa bisa membangun karakter sejak dini. Karena untuk mencapai kesuksesan, mahasiswa harus berusaha membiasakan bersikap disiplin (keras) kepada diri sendiri supaya menjadi pribadi yang tangguh dan unggul”, imbuh Wisman. (Tirman)


Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis Minangkabaunews.com tidak terlibat dalam materi konten ini.

Related posts