MINANGKABAUNEWS.com, PADANG – Dalam ceramah Ramadan yang digelar di Masjid Taqwa Muhammadiyah, Sumatera Barat, pada Minggu (23/3), Ustaz Amora Lubis mengingatkan jamaah tentang pentingnya menjaga keikhlasan dalam beramal dan menjauhkan diri dari sifat ria.
Dalam tausiyahnya, Ustaz Amora yang juga Ketua KBIH Attaqwa menjelaskan bahwa keikhlasan merupakan kunci diterimanya amal ibadah di sisi Allah SWT. Ia mengutip firman Allah dalam Al-Qur’an:
وَمَا أُمِرُوا إِلَّا لِيَعْبُدُوا اللَّهَ مُخْلِصِينَ لَهُ الدِّينَ حُنَفَاءَ
“Dan mereka tidaklah diperintahkan, kecuali supaya menyembah Allah dengan ikhlas dalam menjalankan agama dengan lurus.” (QS. Al-Bayyinah: 5)
Menurutnya, sifat ria—yakni melakukan ibadah atau kebaikan demi mendapatkan pujian dari manusia—dapat merusak pahala amal seseorang. “Setiap amal yang tidak didasari niat yang tulus karena Allah SWT akan menjadi sia-sia. Ria adalah bentuk kesyirikan kecil yang bisa menggerogoti keimanan seseorang tanpa disadari,” ujarnya.
Ia juga mengingatkan bahwa Rasulullah SAW telah memperingatkan umatnya tentang bahaya ria dalam hadisnya:
“Sesungguhnya sesuatu yang paling aku takutkan menimpa kalian adalah syirik kecil.” Para sahabat bertanya, ‘Apa itu syirik kecil, wahai Rasulullah?’ Beliau menjawab, ‘Ria’.” (HR. Ahmad)
Lebih lanjut, Ustaz Amora memberikan beberapa kiat untuk menjaga keikhlasan, di antaranya adalah selalu memperbarui niat sebelum beramal, tidak mengharapkan pujian dari manusia, serta memperbanyak doa agar dijauhkan dari sifat ria.
Ceramah ini mendapatkan respons positif dari para jamaah yang hadir. Banyak di antara mereka yang merasa mendapatkan pencerahan tentang pentingnya menjaga niat dalam beribadah, terutama di bulan Ramadan yang penuh keberkahan.






