MINANGKABAUNEWS.com, PASAMAN – Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan telah menciptakan berbagai inovasi yang mendukung agar sistem pelayanan kesehatan menjadi lebih baik dan inklusif.
Seiring proses diterapkannya berbagai inovasi dari BPJS Kesehatan dalam program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) banyak sekali respons positif yang tertoreh dari peserta yang telah merasakan manfaat nyata dari program unggulan itu.
Salah satu peserta warga asli Lubuk Sikaping, Kabupaten Pasaman, Veli Eka Putri (38) telah membagikan kisahnya kepada Tim Jamkesnews saat ditemui bersama anaknya dalam kegiatan Sosialisasi Program JKN kepada Penyandang Disabilitas di Kabupaten Pasaman.
Veli yang merupakan ibu dengan anak penyandang disabilitas mengatakan, bahwa Program JKN telah memberikan berbagai kemudahan kepada para peserta, termasuk penyandang disabilitas. Ia sangat bersyukur karena dengan satu keluarganya menjadi peserta, anaknya yang mengidap gangguan pada otot kaki bisa mendapatkan layanan kesehatan yang dibutuhkan.
“Anak saya memiliki gangguan otot pada kedua kakinya, sehingga Ia tak dapat lagi berjalan sendiri. Untungnya dengan menjadi peserta JKN, anak saya bisa mendapatkan layanan kesehatan yang Ia butuhkan tanpa dibeda-bedakan dengan peserta lain. Bisa dibilang, Program JKN telah menemani tumbuh kembang anak saya hingga saat ini,” kata Veli dalam keterangannya, baru-baru ini.
Dia mengaku bahwa selama anaknya mendapatkan pelayanan kesehatan menggunakan JKN di fasilitas kesehatan (Faskes) terdaftar, dirinya tidak pernah dikenakan biaya sama sekali.
“Penjaminan kesehatan dari program JKN ini sangatlah lengkap. Berdasarkan pengalaman kami, mulai dari proses registrasi, pemeriksaan, obat-obatan, rujukan, sampai kontrol ulangpun semua biayanya sudah dijamin penuh oleh JKN, sehingga kami tidak perlu mengeluarkan biaya apapun lagi,” ungkapnya.
Dalam kesempatan itu, Veli juga membagikan pengalamannya saat mendampingi anaknya berobat di faskes yang merupakan mitra BPJS Kesehatan. Menurutnya, pelayanan yang diberikan oleh petugas di faskes sangat baik dan tentunya profesional.
“Saya tidak menyangka jika pelayanan yang diberikan juga sangat baik dan setara. Awalnya saya mengira proses akan menjadi berbelit-belit untuk mendapatkan pelayanan kesehatan, akan tetapi realita tidak berkata demikian,” sebutnya.
“Kami hanya diminta untuk menunjukkan NIK atau KIS digital dan segera petugas memprosesnya dengan sangat cepat dan tepat. Tenaga medis, baik itu di puskesmas maupun rumah sakit semuanya sangat ramah dan profesional dalam memeriksa atau memberikan tindakan ke pasien.”
“Sejauh ini, kami sebagai peserta JKN tidak pernah kecewa atas pelayanan kesehatan yang didapatkan,” katanya.
Selain itu, manfaat dari digitalisasi yang diterapkan oleh BPJS Kesehatan dalam Program JKN juga turut dirasakan oleh Veli dan anaknya. Baginya, fitur pendaftaran antrean secara online pada aplikasi Mobile JKN merupakan inovasi cemerlang yang membuat para peserta menjadi lebih mudah untuk mendapatkan pelayanan kesehatan.
“Saya mendapatkan informasi dari media sosial bahwa aplikasi Mobile JKN memiliki fitur antrean online yang memudahkan peserta untuk dapat mengambil nomor antrean dimanapun dan kapanpun.”
“Demi memperlancar terkait pengobatan anak saya, langsung saya coba unduh aplikasi tersebut. Ternyata setelah digunakan, fitur antrean online ini dapat menghemat waktu karena kami tidak perlu menunggu antrean yang lama di fasilitas kesehatan,” tuturnya.
Di penghujung percakapan, Veli memberikan apresiasi kepada BPJS Kesehatan atas dedikasinya dalam memberikan layanan kesehatan yang berkualitas kepada peserta.
Veli berharap program JKN dapat terus berjalan dan menolong seluruh lapisan masyarakat. “Ribuan terimakasih yang hanya bisa saya sampaikan untuk BPJS Kesehatan.”
“Semoga Program JKN dapat terus berlangsung agar dapat menolong seluruh masyarakat dalam mengakses layanan kesehatan yang mudah dan berkualitas,” harap Veli Eka Putri menutup. (Jamkesnews)






