PASAMAN, Minangkabaunews.com – SMKN 1 Lubuk Sikaping melaksanakan Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS) yang dilakukan selama tiga hari mulai dari tanggal 10 – 12 Juli 2023.
Sebelum kegiatan MPLS ini dimulai terlebih dahulu dilakukan Pra-MPLS tanggal 8 Juli 2023.
Penyelenggaraan pembukaan kegiatan MPLS diadakan pada Senin (10/7/2023). Upacara ini dipimpin langsung oleh Kepala Sekolah SMKN 1 Lubuk Sikaping, Bapak Muslim, M.Pd. dan diikuti oleh seluruh guru, karyawan, dan peserta MPLS.
Kepala Sekolah SMKN 1 Lubuk Sikaping Muslim, M.Pd menyampaikan dalam sambutannya, Ananda semua sebagai siswa baru harus saling mengenal satu sama lain. SMKN 1 Lubuk Sikaping ini ibarat miniatur Kabupaten Pasaman, karena siswa-siswa SMKN 1 Lubuk Sikaping berasal dari seluruh Kabupaten Pasaman, ada juga yang dari luar kabupaten.
“Ananda juga harus patuh dan patuh pada peraturan sekolah, menerapkan 5S, dan disiplin sebagai bagian dari budaya kerja industri,” ujar Muslim.
Selanjutnya dikatakan Muslim, Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah atau MPLS bertujuan untuk mengidentifikasi potensi peserta didik baru dan membantu siswa baru beradaptasi dengan lingkungan sekolah. Selain itu, MPLS juga bertujuan agar menumbuhkan motivasi dan semangat belajar siswa, mengembangkan interaksi positif antara siswa dan warga sekolah, dan menumbuhkan perilaku positif dalam diri siswa.
Jumlah siswa peserta MPLS adalah sebanyak 504 orang. Siswa terbagi menjadi 14 kelas dari 8 program keahlian. Selama tiga hari mereka menerima berbagai materi yang diberikan oleh guru-guru SMKN 1 Lubuk Sikaping dan juga narasumber dari luar sekolah.
Dalam kesempatan tersebut Muslim menyebutkan, Kegiatan MPLS Pada hari pertama, siswa mendapat materi tentang Pengenalan Kurikulum Merdeka. Dalam materi ini para peserta didik mengetahui dengan apa itu Kurikulum Merdeka, tujuan, karakteristik, struktur, serta perbedaannya dengan kurikulum lama. Materi ini disampaikan oleh para ketua program keahlian.
Selanjutnya adalah materi mengenai “Pengenalan Potensi Diri Peserta Didik Baru”. Materi yang disampaikan oleh guru BK ini bertujuan untuk mengenali bakat dan minat yang ada pada diri peserta didik.
Hari kedua diawali dengan materi tentang “Bahaya LGBT dan Seks Bebas” yang disampaikan narasumber dari Kabupaten Lima Puluh Kota, yaitu Bapak Gusri Effendi, S.Pd., CTI. Melalui materi ini, peserta didik diperingatkan akan bahaya LGBT dan seks bebas serta dihimbau untuk menjauhinya.
Berikutnya adalah materi “Penguatan dan Pengenalan Budaya Kerja Industri” yang sangat erat hubungannya dengan SMK. Inti dari materi ini adalah pembiasaan budaya kerja industri di sekolah setiap hari agar nanti siswa terbiasa menjalaninya di DUDI.
Selanjutnya adalah “Wiyata Mandala” yang dipimpin oleh wali kelas, dalam sesi ini siswa diajak berkeliling untuk mengenali lingkungan sekolah. Materi berikutnya yang tak kalah penting adalah “Sosialisasi Gerakan Antiperundungan”. Dalam materi ini dijelaskan pengertian, jenis, bahaya, dan cara mengatasi perundungan.
Pada hari ketiga, kegiatan dimulai dengan materi Pengenalan P5 (Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila) yang disampaikan oleh koordinator P5. Dalam materi ini siswa diberikan pemahaman tentang komponen Profil Pelajar Pancasila yang harus dimiliki setiap pelajar. Kegiatan berlanjut dengan Pelatihan Baris Berbaris (PBB) yang dipimpin oleh guru PJOK.
Kegiatan MPLS ini diakhiri dengan bakat siswa baru sekaligus penutupan MPLS. Dalam kegiatan ini setiap kelas menampilkan berbagai bakat, baik di bidang seni, olahraga, maupun yang lainnya. (Verdi)






