MINANGKABAUNEWS.com, PADANG — Menyikapi video viral sekelompok oknum yang mengatasnamakan ulama Sumbar, Anggota Komisi Ekonomi MUI Sumbar Buya Asrizal Mukhtar sangat menyayangkan video klaim ulama Sumbar yang disampaikan sekelompok oknum yang mendukung capres tertentu yang telah beredar luas dan telah meresahkan masyarakat.
Ia menegaskan sekolompok oknum yang mengklaim ulama Sumbar bukan bagian dari Majelis Ulama Indonesia.
Ia juga menguatkan sikap yang disampaikan Ketum MUI Sumbar, Buya Gusrizal Dt. Palimo Basa yang menyatakan Karakteristik keulamaan “Duduak bacamin kitab, tagak rintang bapituah” artinya duduk bercermin kitab, tegak rintang berpituah. Hal itulah cerminan “Adaik bapaneh syara’ balinduang, syara’ mangato adaik mamakai”. inilah yang menjadi pakaian ulama Minangkabau semenjak dahulu. Dengan kepribadian yang demikian maka ulama Minangkabau tak akan hanyut karena “hujan sadarok” dan tak akan oleng karena “ribuik sajamang”.
Sementara itu, Ketua Persatuan Mubaligh Solok Buya Muhammad Taufik, LC juga menyampaikan sebenarnya PMS adalah himpunan Mubaligh Solok yang berasal dari Kota Solok, dan Kabupaten Solok, serta Solok Selatan. Dimana PMS telah mengeluarkan 4 pernyataan sikap dan itu sudah beredar di sejumlah media.
Lanjutnya, sebenarnya di Sumbar orang yang layak disebut ulama adalah Majelis Ulama Indonesia provinsi, kab/ kota dan seterusnya. Adapun menjadi Ketum MUI Sumbar adalah Buya Gusrizal Dt. Palimo Basa. “Jadi jika ada yang mengaku sebagai ulama dan mendukung paslon tertentu itu jangan dipedulikan,” tuturnya.
Sebelumnya, Forum Ulama Sumatra Barat (Sumbar) mengalihkan dukungannya dari pasangan Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar atau Cak Imin kepada Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka pada Pilpres 2024. Ketua TKD Prabowo-Gibran Sumbar, Andre Rosiade, bersyukur semakin banyak yang mendukung Prabowo-Gibran.
Dukungan tersebut disampaikan dan dideklarasikan langsung oleh Forum Ulama di Sekretariat TKD Prabowo-Gibran Sumbar, Kamis (1/2/2024) siang.






