MINANGKABAUNEWS, NASIONAL — Penjualan tabung gas oksigen dalam sepekan terakhir melonjak saat terjadi peningkatan kasus Covid-19 di Indonesia termasuk DKI Jakarta. Pedagang mengaku meningkatnya penjualannya bisa hingga berkali-kali lipat dari sebelum lonjakan kasus. Saat bersamaan pengiriman dari distributor tidak mudah seperti sebelumnya saat tak ada lonjakan kasus Covid-19.
“Dari sana mungkin permintaan banyak, ada (permintaan pedagang) yang lain juga kali. Susah juga, sekarang juga habis, nggak ada. Tabung gas oksigen buat pasien kebanyakan sekarang yang nggak ada,” kata Dede Januri, Pemilik Cahaya Gas yang berlokasi di Jl. Tebet Dalam 1 No.3, Tebet, Jaksel, Rabu (23/6/21).
Ia sebenarnya menjual beberapa produk, ada juga argon, acetylen, nitrogen hingga karbondioksida. Beberapa produk tersebut umumnya digunakan untuk proyek di pabrik, misalnya untuk pemotongan besi dan lainnya. Namun, yang paling laku dan banyak dicari saat ini adalah tabung gas oksigen untuk kesehatan. Ia pun berpesan kepada pembeli untuk lebih dahulu memiliki tabung sebelum memesan oksigen.
“Untuk pengisian bentar, yang kecil paling 2 menit, kita cuma memindahkan saja dari tabung gede ke tabung kecil. Oksigen udah di dalam tabungnya. Jadi pasien atau masyarakat harus punya tabung,” jelas Dede.
Selain Dede, pedagang gas oksigen lainnya pun seakan mendapatkan durian runtuh karena permintaan yang melonjak. Didi, karyawan Budhi Oxygen Gas yang berlokasi di Jl. Pramuka Jati, No. 50, Senen, Jakarta Timur mengaku ada peningkatan penjualan beberapa kali lipat.
“Covid-19 pengaruh juga, naiknya 2 kali lipat. Permintaan sehari, ini normalnya bisa 50 lebih, sekarang jadi 100 lebih,” sebutnya.
Sejumlah rumah sakit maupun fasilitas kesehatan melakukan permintaan lebih banyak dari biasanya. Industri tabung oksigen mau tak mau bersiap.
“Sangat pesat, kita monitornya sudah per day sekarang, karena lonjakan exponential,” kata Presiden Direktur PT Aneka Gas Industri Tbk, Rachmat Harsono, Selasa (22/6/21).
Penjualan gas untuk medis meningkat hingga 50% selama beberapa hari terakhir. Namun, Ia belum bisa mentabulasi data keseluruhan secara akurat hingga kini, sehingga belum bisa menyampaikan data riilnya. (CN)