Oleh : Aisah Sulia Fitri
Mahasiswa : Universitas Andalas
Jurusan : Sastra Minangkabau
Di pelosok negeri sungai kunyit Sangir balai janggo kabupaten Solok Selatan, Sumatera barat terdapat destinasi wisata yang unik dan cantik yaitu goa batu kapal. Goa batu kapal merupakan mahakarya alam yang dinding goa terdapat motif yang indah.
Goa Batu Kapal adalah salah satu destinasi wisata alam yang terletak di kawasan Solok Selatan, Sumatra Barat, Indonesia. Nama “Batu Kapal” berasal dari bentuk goa yang menyerupai bentuk kapal. ketika masuk ke dalam goa, pengunjung akan disambut dengan suasana sejuk dan keindahan stalaktit dan stalagmit yang menggantung di atas dan di bawah. Selain keindahan formasi batu, Goa Batu Kapal juga memiliki sebuah air terjun yang indah dengan ketinggian sekitar 20 meter. Air terjun ini dapat dijangkau dengan berjalan kaki dari pintu masuk goa. Di sekitar goa juga terdapat berbagai tanaman tropis dan hutan yang masih asri dan alami.
Goa Batu Kapal merupakan destinasi wisata yang cocok untuk dijadikan tempat rekreasi bersama keluarga atau teman-teman. Dengan keindahan alamnya yang masih asri dan alami, Goa Batu Kapal dapat menjadi alternatif destinasi wisata yang menarik bagi wisatawan yang mencari pengalaman berbeda dan menantang.
Posisinya terletak ditengah-tengah hutan dan dekat dengan perkebunan masyarakat sekitar. Pengunjung harus menyusuri jalan setapak melewati 250 meter dari tempat parkir untuk sampai ke mulut goa. Goa batu kapal telah diketahui sejak 1984 silam, objek ini memberikan keindahan ornamen yang khas dari perut batu kapur tersebut. Masyarakat sekitar menamainya goa batu kapal dikarenakan goa menyerupai kapal. Pengunjung objek wisata tersebut meningkat setiap tahun. Pada awal dikembangkan tahun 2017 jumlah pengunjung mencapai 21.000 dan 2018 meningkatkan menjadi 28.000 orang. Pada tahun 2019 saat libur lebaran, jumlah pengunjung mencapai 35.000 orang. Goa ini memiliki kedalaman 26 meter dan ketinggian mencapai 86 meter. Goa batu kapal sudah berstatus geopark ranah minang. Goa memiliki empat ruangan besar, tetapi hanya tiga yang bisa dikatakan aman dikunjungi.
Memasuki pintu goa pertama pengunjung dibuat takjub dengan susunan batu yang memancarkan warna-warni yang indah. Pada goa kedua dan ketiga akan didapati sungai-sungai kecil, dinding goa akan memancarkan warna-warni yang indah ketiga sinar matahari masuk ke lubang langit-langit goa. Keindahan goa membuat pengunjung tidak merasa bosan. Stalagtit atau bebatuan yang menggantung di langit-langit goa menghasilkan corak dan warna yang enak di pandang. Susunan nya membentuk ruangan-ruangan yang luas. Goa batu kapal pernah meraih peringkat kedua pada ajang Anugerah Pesona Indonesia kategori surga tersembunyi. Objek wisata goa batu kapal ini tidak seperti goa-goa pada umumnya karena udara tidak terlalu pengap dengan hawa dingin didalamnya. Banyaknya lubang-lubang tempat masuknya sinar matahari membuat goa menjadi tidak terlalu gelap.
Wahana yang baru yaitu flying fox wahana yang dirangkai dari pohon ke pohon besar sekitar goa.Wahana ini dirancang bagi pengunjung yang menyukai tantangan. Selain itu juga ada jembatan goyang, jembatan Burma, dan jembatan brigadir. Menurut warga goa terbentuk dari asli yang terdampar dan menjadi batu karena termakan waktu. Namun ada juga yang mengatakan bahwa goa tersebut terbentuk karena kapal dikutuk, akan tetapi belum dipastikan kebenarannya. Pernah dilakukan penelitian untuk menguji resimen dari batu tersebut. Hasilnya usia dari objek eksotis ini sekitar 22- 33 juta. Selain itu objek wisata ini sempat tak dilirik wisatawan, akan tetapi belakangan ini goa batu kapal menjadi sangat populer dimata wisatawan domestik. Didalam goa juga terdapat kumpulan kelelawar dan burung walet. Suara-suara yang dihasilkan dapat menggema seolah terdengar seperti alunan musik dan membuat wisatawan rileks. Hembusan udara yang terlihat sejuk dan pepohonan yang hijau memberikan kesan goa menjadi sangat asri.
Keindahan goa sangatlah menakjubkan ketika matahari masuk ke lubang goa . di dinding goa terlihat guratan motif yang sangat artistik. Guratan tersebut terbentuk oleh mahakarya alam seolah lukisan dari Tuhan. Goa batu kapal salah satu destinasi wisata yang wajib dikunjungi dan dikelola dengan baik. Fasilitasnya memadai seperti adanya toilet umum. Akan tetapi pengunjung harus menjaga kebersihan dan jangan membuat sampah sembarang. Karena sudah tersedia tempat sampah untuk meminimalisir buang sampah sembarang oleh pengunjung. Selain itu juga terdapat warung kecil untuk memudahkan pengunjung yang merasa lapar dan juga bisa mencicipi kuliner Sumatra barat.
Tak lengkap rasanya jika tidak mengambil gambar di goa batu kapal. Tempat ini memiliki banyak sekali objek yang bisa diambil. Waktu yang paling tepat untuk hunting foto ialah ketika pagi menjelang siang karena matahari menerobos ke dalam lubang-lubang yang membentuk garis yang indah disekitar goa.
Seperti tempat wisata lainnya. Pengunjung cukup membayar biaya masuk. Tiket masuk ke objek wisata ini bisa dikatakan murah, pengunjung cukup membayar Rp 5.000 saja bagi yang dewasa akan tetapi bagi anak-anak tidak dikenakan biaya atau gratis. Dan pengunjung yang membawa kendaraan pribadi akan dikenakan biaya parkir. Roda dua sebesar Rp 5.000 danroda empat membayar sebesar Rp 10.000.
Pemuda-pemuda sekitar yang tergabung ke dalam Pokdarwis menjadi pemandu untuk menemani pengunjung yang menelusuri goa batu kapal. Banyaknya lorong membuat pengunjung tersesat maka diperlukan pengetahuan pemandu yang cukup membantu. Mereka akan mendampingi ke sudut-sudut goa untuk membuat pengunjung puas untuk mengambil gambar. Menurut pendapat penulis masyarakat sangat antusias dan setuju menyerahkan sebagian tanahnya untuk meningkatkan fasilitas yang ada di goa batu tersebut. Dengan adanya objek wisata tersebut telah meningkatkan perekonomian masyarakat sekitar.




