MINANGKABAUNEWS.COM, INTERNATIONAL — Kasus penembakan terjadi di sebuah kampus rumah sakit atau rumah sakit pendidikan milik St. Francis Health System di Tulsa, Oklahoma, Rabu (1/6/2022) waktu setempat.
Polisi Tulsa mengungkapkan bahwa sebanyak 4 orang tewas termasuk pelaku dalam penembakan brutal tersebut.
Kapten kepolisian Richard Meulenberg menyatakan tempat kejadian seperti bencana.
Banyak orang yang tertembak dan terluka.
Polisi menyebut bahwa pelaku menembak dengan menggunakan senapan.
Namun, polisi tidak menjelaskan apakah pelaku bunuh diri atau ditembak aparat.
“Kami dapat memastikan 4 orang tewas, termasuk penembak, dalam situasi penembakan aktif di kampus rumah sakit St. Francis. Petugas masih membersihkan gedung. Info lebih lanjut menyusul,” tulis polisi Tulsa di akun Twitter resmi mereka.
Respon Joe Biden
Pihak Gedung Putih telah menawarkan bantuan kepada pemerintah setempat agar hal ini tidak terulang kembali.
Mengetahui insiden mengerikan itu, Presiden AS Joe Biden kembali menyerukan untuk memperketat aturan senjata api.
Hal ini bertujuan agar membuat AS lebih aman untuk melindungi kehidupan rakyat AS.
“Kita tidak dapat melarang tragedi, saya tahu, tetapi kita dapat membuat Amerika lebih aman. Kita dapat melakukan apa yang harus kita lakukan untuk melindungi kehidupan rakyat dan anak-anak kita,” kata Biden, seperti dikutip dari AFP, Kamis (2/6/2022).
Penembakan ini bukanlah kali pertama di Amerika Serikat dalam waktu belakangan ini.
Sebelumnya penembakan juga terjadi di SD Robb di Uvalde, Texas, Selasa (24/5).
Pelaku menembakkan senapannya hingga menewaskan 21 orang.