Padang Gelar Lomba Selaju Sampan, Angkat Tradisi Air Jadi Daya Tarik Wisata

  • Whatsapp

MINANGKABAUNEWS.com, PADANG – Pemerintah Kota Padang kembali mengangkat budaya tradisional sebagai bagian dari strategi promosi wisata dengan menggelar Lomba Selaju Sampan. Kegiatan ini merupakan salah satu rangkaian peringatan Hari Jadi Kota (HJK) Padang ke-356 yang dibuka secara resmi oleh Wali Kota Fadly Amran, Kamis (7/8/2025), di Sungai Batang Arau, kawasan Seberang Palinggam, Kecamatan Padang Selatan.

Fadly memulai lomba dengan pemukulan gendang bersama jajaran pejabat kota, termasuk Wakil Wali Kota Maigus Nasir, Ketua Panitia HJK Didi Aryadi, Ketua GOW Sri Hayati Maigus Nasir, serta unsur Forkopimda.

“Pelestarian budaya lokal adalah komitmen kami, karena itu bagian dari identitas masyarakat Padang,” ujar Fadly dalam sambutannya. Ia menambahkan bahwa lomba Selaju Sampan tak hanya berfungsi sebagai hiburan rakyat, tetapi juga menjadi medium promosi wisata berbasis kearifan lokal yang potensial menarik minat investor.

Ia turut mengapresiasi keterlibatan aktif masyarakat Seberang Palinggam yang didukung penuh oleh Dinas Pariwisata dalam penyelenggaraan lomba ini. “Ajang ini bukan sekadar perlombaan, tetapi juga ruang untuk memperkuat solidaritas dan kebanggaan warga terhadap kota ini,” kata dia.

Fadly memastikan Pemko Padang akan menggelar event ini setiap tahun di lokasi yang sama sebagai bagian dari agenda pariwisata tetap. “Festival Selaju Sampan diharapkan memberi dampak langsung terhadap kunjungan wisata dan meningkatkan kecintaan masyarakat terhadap warisan budaya,” tambahnya.

Warisan Kolonial yang Diangkat Jadi Ikon Wisata

Selaju Sampan telah menjadi bagian dari kehidupan masyarakat Seberang Palinggam sejak era kolonial Belanda. Dulu digelar sebagai perayaan rakyat, kini tradisi tersebut dikemas ulang sebagai ikon budaya air Kota Padang.

Setiap perahu dalam lomba ini dikayuh oleh 12 pendayung, dengan ukuran panjang sekitar 12 meter dan lebar 1 meter. Jalur perlombaan membentang sejauh 500 meter di aliran Sungai Batang Arau. Uniknya, garis finis tidak ditandai dengan bendera atau peluit, melainkan labu-labu yang digantung di atas sungai. Tim pertama yang menyentuhkan dayung ke labu-labu itu akan keluar sebagai pemenang.

Antusiasme masyarakat tampak luar biasa. Ribuan warga memadati pinggiran sungai untuk menyaksikan jalannya lomba yang berlangsung penuh semangat dan sportivitas.

25 Tim Berlaga, Hadiah Total Puluhan Juta Rupiah

Ketua pelaksana lomba, Mega Nanda, melaporkan bahwa kompetisi tahun ini diikuti oleh 25 tim, masing-masing berlaga dalam dua sesi atau insert. Secara total, akan digelar 50 insert selama empat hari pelaksanaan, dari 7 hingga 10 Agustus 2025.

“Juara pertama akan membawa pulang hadiah Rp20 juta, disusul Rp15 juta untuk juara dua, Rp10 juta untuk juara tiga, dan Rp5 juta untuk juara keempat. Selain piala, akan ada bonus tambahan untuk tim terbaik di babak penyisihan,” jelas Mega.

Festival ini menjadi bagian penting dalam peringatan ulang tahun kota dan upaya konkret Pemko Padang menjadikan budaya sebagai motor penggerak pembangunan pariwisata.

Related posts