Padang Genjot Status Kota Gastronomi, Wali Kota Fadly Amran Gunakan Rakornas ICCN Sebagai Magnet Investasi

  • Whatsapp

MINANGKABAUNEWS.com, PADANG — Kota Padang memanfaatkan momentum Hari Jadi Kota (HJK) ke-356 untuk melangkah lebih jauh di panggung ekonomi kreatif nasional. Wali Kota Padang, Fadly Amran, menargetkan kota yang terkenal dengan rendangnya ini meraih predikat Kota Gastronomi dunia, sembari menggaet peluang investasi baru di sektor kuliner, pariwisata, dan industri kreatif.
Langkah strategis itu diwujudkan melalui pelaksanaan Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) Indonesia Creative Cities Network (ICCN) di Padang, Jumat (8/8). Acara ini mempertemukan ratusan pelaku kota kreatif, pebisnis, investor, akademisi, hingga komunitas kreatif dari berbagai penjuru tanah air.

“Rakornas ICCN ini bukan sekadar forum koordinasi. Ini adalah panggung untuk menjual potensi Padang sebagai pusat gastronomi dunia. Kuliner kita adalah pintu masuk investasi baru di sektor pariwisata, UMKM, hingga industri kreatif,” ujar Fadly Amran.

Dalam konsep gastronomi yang diusung, setiap hidangan Padang tidak hanya dipromosikan dari sisi rasa, tetapi juga cerita, tradisi, dan nilai filosofisnya. Rendang, yang telah diakui UNESCO sebagai warisan budaya tak benda, menjadi ikon. Sementara menu lain seperti gulai itiak lado mudo, sala lauak, dan lamang tapai diangkat sebagai daya tarik unik yang bisa diolah menjadi produk pariwisata bernilai tambah tinggi.
Bagi pelaku usaha, potensi ini membuka ruang untuk model bisnis kreatif: restoran tematik, paket wisata kuliner, kelas memasak berbasis heritage, hingga produk turunan seperti bumbu instan dan kemasan premium yang siap ekspor.

Hadirnya ratusan peserta Rakornas otomatis menggerakkan perputaran uang di sektor perhotelan, transportasi, katering, dan penjualan produk lokal. “Konsep kota gastronomi ini akan menjadi lokomotif ekonomi. Sektor kuliner kita punya daya tarik global, tinggal mengemasnya dalam standar internasional,” tambah Fadly.

Pemerintah Kota Padang juga memproyeksikan bahwa status Kota Gastronomi dapat mendorong investasi infrastruktur pariwisata — mulai dari pusat kuliner modern, revitalisasi pasar tradisional, hingga fasilitas edukasi gastronomi yang bisa menjadi pusat penelitian dan pelatihan chef internasional.

Peringatan HJK Padang ke-356 yang jatuh pada Agustus ini menjadi momen refleksi dan percepatan. Bagi Fadly, Padang bukan hanya kota dengan sejarah panjang perdagangan dan budaya, tetapi juga hub kuliner yang siap bersaing di kancah global.

“Ulang tahun ke-356 adalah momen yang tepat untuk memantapkan identitas Padang di mata dunia. Gastronomi bukan hanya soal makan, tapi strategi ekonomi kreatif untuk masa depan,” tegasnya.
Dengan strategi ini, Padang tidak hanya menjual cita rasa, tetapi juga menjual pengalaman, cerita, dan peluang bisnis yang menjanjikan imbal hasil tinggi bagi investor yang jeli.

Related posts