MINANGKABAUNEWS.COM, BANTEN – Kabupaten Pandeglang, Provinsi Banten dilaporkan paling parah terdampak akibat gempa bumi yang mengguncang kawasan tersebut, Jumat (14/1) sore.
Sejumlah rumah di Desa Mahendra, Kecamatan Cibaliung, Kabupaten Pandeglang misalnya, dilaporkan ambruk setelah diguncang gempa berkekuatan magnitudo 6,7 SR yang berlokasi di Barat Daya, Banten.
Tak hanya rumah, gedung sekolah hingga puskesmas juga dikabarkan ambruk. Hal itu diungkapkan salah seorang warga Desa Mahendra, Nana Suryana.
Nana menyebut, sejumlah rumah di desanya terdampak gempa Banten. Mulai dari genteng rumah yang berjatuhan, hingga atap rumah ambruk.
Bahkan, guncangan gempa itu terasa hingga tiga kali. Untuk diketahui, jarak titik gempa dengan Desa Mahendra Pandeglang hanya sekitar 25 kilometer.
“Terasa tiga kali guncangan gempanya. Paling kencang itu di gempa pertama,” kata Nana seperti dikutip Suara.com–jaringan Minangkabaunews.com, Jumat (14/1).
Nana menyebut, akibat guncangan gempa, sejumlah rumah di beberapa RT ambruk.
“Di belakang Kantor Desa Mahendra ada yang genteng rumahnya pada berjatuhan. Di dekat SD Mahendra ada rumah juga yang ambruk,” ungkapnya.
Nana menyebut, wilayah yang terdampak paling parah yakni di dekat titik gempa di Sumur Pandeglang. Dari informasi yang didapat, kata Nana, ada bangunan sekolah dasar hingga puskesmas ikut ambruk.
“Paling parah di Sumur, gedung SD sama Puskesmas roboh,” paparnya.
Dampak guncangan gempa hari ini di Banten juga terlihat pada sejumlah foto dan video yang dishare oleh pengguna media sosial.
Dalam video yang beredar, tampak sejumlah bangunan rumah hingga sekolah ambruk dan rusak akibat gempa.