MINANGKABAUNEWS, SOLOK – Panggung Pidato adat merupakan ciri khas nagari Solok dan merupakan salah satu budaya masyarakat Kota Solok.
Tampak hadir Ketua LKAAM Kota Solok, H. Rusli Khatib Sulaiman. Anggota DPRD Kota Solok, Yoserizal, Ketua LPMK, Pemuda, dan masyarakat Koto Panjang.
Budaya Kota Solok ini sampai kapanpun harus terus dilestarikan dan diwariskan pada anak cucu dan generasi muda Kota Solok, agar suatu saat budaya ini tidak hilang akibat pengaruh perkembangan zaman.
Agar budaya Kota Solok berupa panggung pidato adat tidak hilang oleh kemajuan tekhnologi, maka tugas kita mengajarkanya pada anak cucu kita. Hal ini tanggungjawab semua Ninik mamak dan berperan dalam kehidupan berbagai di Kota Solok.
Tidak mudah memang dalam melestarikan sebuah budaya Minangkabau, terutama budaya suatu nagari tanpa ditopang oleh dukungan dana dan dukungan masyarakat, terutama para Ninik mamak, Bundo Kanduang, tokoh, dan masyarakat.
Tapi ini merupakan tanggung jawab kita semua dalam mengembangkan dan membudayakan panggung pidato adat ketengah masyarakat. Dan kita akan kehilangan budaya kita kelak jika kita abai mengajarkan dan mewariskan pada anak cucu kita.
“Panggung pidato adat merupakan salah satu ciri khas Kota Solok, kewajiban kita menjaga dan melestarikanya agar tidak hilang akibat dari pengaruh kemajuan teknologi. Saya kawatir generasi berikutnya lebih cenderung mengadopsi budaya luar” Kata Dhani ketika menghadiri panggung pidato adat di Masjid Dinuk Haq Kelurahan Koto Panjang, Jumat (9/3/2024).***






