MINANGKABAUNEWS.com, PADANG — Di tengah masa pemulihan pascabencana yang sedang dijalani Sumatra Barat, sebuah gelaran konsolidasi politik digelar untuk memastikan langkah partai tetap seirama dengan kebutuhan riil masyarakat. M. Shadiq Pasadigoe, Anggota DPR RI dari Fraksi Partai NasDem Sumbar I, memimpin langsung acara tersebut di NasDem Tower Sumatra Barat pada Selasa (30/12/2025).
Kegiatan yang dihadiri seluruh jajaran pengurus DPW hingga DPC, serta anggota fraksi di DPRD Provinsi dan Kabupaten/Kota se-Sumbar ini, bukan sekadar pertemuan formal. Acara ini merupakan wujud nyata dari mandat reses, yang oleh Shadiq ditegaskan sebagai momen krusial untuk mendengar langsung keluh kesah warga dan menyatukan gerak kader.
“Reses bukan sekadar agenda formal, tetapi momentum untuk mendengar langsung suara rakyat. Partai harus hadir, terlebih saat Sumbar sedang berjuang pulih,” tegas Shadiq dalam arahannya. Ia menekankan, soliditas antara anggota legislatif di tingkat pusat dan daerah dengan seluruh struktur partai adalah kunci utama membangun kepercayaan masyarakat.
Semangat yang sama disuarakan Ketua DPW Partai NasDem Sumbar, Fadly Amran. Dalam sambutannya, ia mengapresiasi komitmen Shadiq yang terus memperkuat komunikasi dengan kader di daerah. “Sinergi pusat-daerah adalah kekuatan kita untuk menjawab harapan masyarakat, khususnya di masa pemulihan ini. Partai harus bergerak dan berikan solusi nyata,” ujar Fadly.
Hadir pula dalam pertemuan tersebut Sekretaris DPW Nanda Satria, Ketua Fraksi NasDem DPRD Sumbar Endarmi, Musmaizer Dt. Gamuak, serta puluhan perwakilan dari 11 daerah di Sumbar.
Shadiq juga mengimbau seluruh kader untuk aktif turun ke lapangan, memperkuat empati, dan memperbanyak kerja nyata bagi korban bencana. “Kita harus bergerak bersama rakyat. NasDem harus jadi bagian solusi, bukan penonton,” tegasnya.
Kegiatan ditutup dengan sesi penyerapan aspirasi intensif dari seluruh perwakilan. Semua masukan yang terkumpul akan didokumentasikan secara lengkap dalam sebuah laporan tertulis, sesuai dengan mandat tugas yang diberikan, sebagai bahan perumusan kebijakan dan langkah politik partai ke depan.
