PESISIR SELATAN, MINANGKABAUNEWS – PDTI (Pendamping Desa Teknik Infrastruktur) Batang Kapas, Kabupaten Pessel (Pesisir Selatan), Rismayarno membenarkan, pria dalam layar tangkap hasil video call istri wali nagari terduga telanjang adalah dirinya.
“Memang saya, ya memang saya (tapi konteksnya) salah sangka, itu katanya telanjang,” ungkap Rismayarno pada MINANGKABUNEWS saat diklarifikasi terkait laporan Forum Wali nagari Batang Kapas dalam perbuatan amoral dirinya.
Ia menyebut, dirinya terhubung video call melalui aplikasi whatsapp dengan istri salah seorang wali nagari di Batang Kapas, karena mendapat telepon dari istri wali tersebut.
Menurutnya, saat itu istri wali nagari menelpon dirinya karena ingin berkoordinasi terkait persoalan kegiatan Badan Kerjasama Antar Nagari (BKAN) di Batang Kapas.
Namun, dirinya tidak menjelaskan kapan komunikasi itu berlangsung. Istri wali nagari berkoordinasi dengan dirinya soal kegiatan BKAN, karena kebetulan istri wali yang bernama Rahmanila, bendahara BKAN.
Ia mengaku, saat telepon Rahmanila masuk, ia tidak langsung mengangkat teleponnya karena sedang tidur
Ia menjelaskan, ia mengangkat telepon setelah berlangsung dalam tiga kali panggilan.
“Berbunyi telepon sekali, dua kali, ketiga baru diangkat. Karena tidur terganggu,” ujarnya.
Ia mengatakan, teleponan berlangsung pada pukul 09.00 WIB. Saat itu, kata dia, dirinya kebetulan dalam posisi bangun tidur dan berada di rumahnya.
“Saya tidak berbaju karena disaat dia (istri wali) menelpon kondisi saya sedang tidur. Baru bangun tidur,” ujarnya .
Lanjutnya, terkait adanya dugaan hubungan spesial dengan istri wali, Rismayarno membantah.
Rismayarno menyampaikan, hubungannya dengan istri wali nagari tidak lebih sebatas profesional kerja.
Ia mengakui, dekat berkoordinasi dengan istri wali nagari sejak 2021, antaranya terkait kegiatan yang ada di BKAN.
Terpisah ketika dikonfirmasi, Rahmanila istri wali nagari Sungai Nyalo mengaku, jika dirinya tidak pernah memulai video call dengan Rismayarno. Namun, PDTI Rismayarno-lah yang mengawal video call.
“Tidak ada. Dia (Rismayarno) yang dulu (memulai video call),” terangnya.
Menurutnya, meski yang mengawal video call adalah oknum PDTI Rismayarno. Namun, ia tidak membantah jika video call saat itu tidak lebih dari koordinasi kegiatan kerja.
“Tidak ada macam-macam. Yang dibahas hanya masalah kegiatan di BKAN. Karena saya Bendahara BKAN,” tutupnya. (Ronal)






