MINANGKABAUNEWS.com, PADANG — Pemerintah Kota Padang terus berupaya menciptakan iklim investasi yang kondusif guna meningkatkan pertumbuhan ekonomi dan menekan angka pengangguran. Melalui Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP), Pemko Padang menggelar kegiatan Temu Dialog bersama para pelaku usaha, yang berlangsung di Dream Signature Restaurant, Selasa (27/5/2025).
Wali Kota Padang, Fadly Amran, yang hadir secara langsung dalam forum tersebut menegaskan komitmennya dalam mempermudah proses investasi di Kota Padang. Menurutnya, kemudahan pelayanan bukan sekadar slogan, melainkan sebuah langkah nyata dalam mendorong pertumbuhan ekonomi yang inklusif.
> “Investasi akan dipermudah. Ini bukan sekadar jargon. Silakan Bapak dan Ibu pelaku usaha membuktikannya sendiri,” ujar Fadly dalam sambutannya.
Fadly menyebutkan, angka pengangguran di Kota Padang saat ini masih berada di angka 9 persen. Oleh karena itu, investasi menjadi salah satu kunci utama dalam membuka lapangan kerja baru serta meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
Lebih lanjut, Fadly menekankan pentingnya menjadikan Padang sebagai kota yang bersih, sehat, dan pintar (smart city). Upaya tersebut diharapkan mampu menarik lebih banyak investor untuk menanamkan modalnya di berbagai sektor strategis.
“Dengan konsep kota bersih, sehat, dan pintar, kita akan sajikan peluang-peluang investasi yang menjanjikan. Insya Allah, Padang akan menjadi tujuan investasi yang menarik ke depan,” tambahnya.
Menurut data DPMPTSP, realisasi investasi Kota Padang pada triwulan pertama tahun 2025 mencapai Rp847,3 juta. Dari jumlah tersebut, Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) mencapai Rp610,4 juta dan Penanaman Modal Asing (PMA) sebesar Rp236,8 juta.
Kegiatan dialog ini turut menjadi wadah bagi para pelaku usaha menyampaikan aspirasi, kendala, serta harapan terhadap pemerintah daerah. Dalam suasana yang terbuka dan interaktif, sejumlah isu dibahas mulai dari regulasi perizinan, insentif investasi, hingga penyederhanaan birokrasi.
Pemerintah Kota Padang berharap kegiatan serupa dapat terus dilakukan secara berkala, sebagai bentuk sinergi antara pemangku kebijakan dan dunia usaha dalam mewujudkan pembangunan ekonomi daerah yang berkelanjutan.






