MINANGKABAUNEWS.com, PADANG – Raungan sirene peringatan tsunami berkumandang tepat pukul 10.00 WIB, menyapu riuh hujan yang mengguyur Kota Padang, Rabu (5/11). Tak kurang dari 500 orang personel gabungan dan warga berpacu dengan waktu dalam sebuah simulasi besar menghadapi ancaman gempa dan tsunami. Dari balik riuhnya latihan, sebuah apresiasi tinggi mengemuka dari kalangan masyarakat.
Ade Herdiwansyah, Ketua Pimpinan Pemuda Muhammadiyah Sumatera Barat, yang menyaksikan langsung gelaran tersebut, menyampaikan pujian atas langkah strategis Pemerintah Kota (Pemko) Padang.
“Kami melihat komitmen yang sangat serius dari Pemko Padang. Ini adalah langkah progresif dan konkret,” ujar Ade, ketika dihubungi setelah kegiatan drill.
Bagi Ade, gebrakan Pemko Padang tidak hanya terlihat pada simulasi bencana skala besar ini. Sebelumnya, program ‘Smart Surau’ juga telah menjadi terobosan yang ia nilai tepat sasaran. Program yang memfungsikan surau tidak hanya sebagai tempat ibadah, tetapi juga pusat edukasi dan pemberdayaan masyarakat berbasis teknologi ini, dinilainya selaras dengan upaya membangun ketahanan masyarakat dari akar rumput.
“Smart Surau adalah fondasi. Ia membangun kesadaran dan pengetahuan komunitas. Sementara tsunami drill seperti hari ini adalah aplikasinya, melatih masyarakat untuk bertindak cepat dan tepat saat bencana benar-benar datang. Dua langkah ini saling melengkapi dengan sangat baik,” paparnya dengan penuh semangat.
Drill yang melibatkan ratusan peserta dari BPBD, BMKG, Tagana, Orari, ASN, hingga pelajar dan masyarakat umum ini, baginya, adalah investasi yang tak ternilai untuk keselamatan warga Padang di masa depan.
Namun, Ade menekankan satu hal krusial: keberlanjutan. Ia mengingatkan bahwa edukasi dan mitigasi bencana bukanlah proyek sekali jadi, melainkan sebuah proses yang harus terus-menerus digaungkan.
“Edukasi mitigasi ini tidak boleh terputus. Ia harus berkelanjutan, konsisten, dan masif. Tidak boleh hanya saat ada momentum atau peringatan saja. Target besarnya adalah membentuk masyarakat yang sadar bencana. Masyarakat yang tidak lagi panic, tetapi sudah hafal apa yang harus dilakukan, ke mana harus lari, dan bagaimana menyelamatkan diri dan orang di sekitarnya,” tegasnya.
Harapan Ade jelas. Dengan kolaborasi yang erat antara pemerintah, organisasi masyarakat seperti Muhammadiyah, dan seluruh elemen warga, Kota Padang perlahan tapi pasti dapat membangun sebuah sistem ketahanan yang tangguh. Sebuah kota yang tidak hanya indah, tetapi juga siap menghadapi tantangan alam dengan cerdas dan bermartabat.






