MINANGKABAUNEWS.com, PADANG – Dalam upaya memperkuat ketahanan pangan nasional, Presiden Republik Indonesia, H. Prabowo Subianto, menjadikan sektor pertanian sebagai prioritas utama pemerintahannya. Program ini tidak hanya bertujuan meningkatkan produksi pangan, tetapi juga mendorong generasi muda untuk terlibat aktif dalam pertanian modern yang berkelanjutan.
Salah satu kunci keberhasilan program ini adalah pemahaman pemuda terhadap analisis usaha tani—kemampuan mengelola pertanian sebagai bisnis yang menguntungkan dan efisien. Dengan menguasai analisis ini, generasi muda dapat mengoptimalkan biaya produksi, memperkirakan pendapatan, meningkatkan efisiensi lahan, serta mengelola risiko dan pemasaran.
“Analisis usaha tani bukan sekadar tentang bercocok tanam, melainkan tentang perencanaan bisnis yang matang. Pemuda perlu memahami aspek ekonomi pertanian agar bisa menjadi petani yang mandiri dan inovatif,” jelas Julyadi, mahasiswa Pascasarjana Ilmu Pertanian Universitas Muhammadiyah Sumatera Barat.
Pemerintah telah meluncurkan berbagai inisiatif, seperti pengembangan Food Estate, revitalisasi lahan pertanian, dan penguatan koperasi tani, untuk menciptakan peluang bagi generasi muda. Namun, partisipasi aktif pemuda dalam sektor pertanian masih perlu ditingkatkan, terutama di daerah pedesaan di mana tingkat pengangguran masih relatif tinggi.
Menurut data Badan Pusat Statistik (BPS), banyak pemuda di pedesaan yang belum melihat pertanian sebagai lapangan pekerjaan yang menjanjikan. Padahal, dengan pendekatan modern dan pengetahuan analisis usaha tani, pertanian dapat menjadi sumber penghidupan yang berkelanjutan.
“Regenerasi petani sangat penting untuk mencapai ketahanan pangan. Pemuda harus didorong untuk menjadi agripreneur yang mampu mengelola pertanian secara profesional. Pendidikan dan pelatihan analisis usaha tani harus menjadi fokus utama,” tambah Julyadi.
Kolaborasi antara pemerintah, perguruan tinggi, dan sektor swasta menjadi kunci dalam mempersiapkan generasi muda menghadapi tantangan pertanian masa depan. Dengan pemahaman yang baik tentang analisis usaha tani, pemuda dapat menciptakan sistem pertanian yang efisien, produktif, dan mendukung ketahanan pangan nasional.
Melalui inovasi dan semangat kewirausahaan, generasi muda tidak hanya akan mendukung program pemerintah, tetapi juga berkontribusi dalam mengurangi pengangguran dan mewujudkan kedaulatan pangan Indonesia.
Oleh: Julyadi – Mahasiswa Pascasarjana Ilmu Pertanian Universitas Muhammadiyah Sumatera Barat






