Pengabdian Masyarakat FPK UNP dari 25 Juli – 25 Oktober 2024 di Kabupaten Solok: Lewat Aplikasi Anti Stunting, Bebaskan Talang Babungo dari Stunting

  • Whatsapp

MINANGKABAUNEWS.COM, SOLOK, — Pengabdian pada Masyarakat. Itu nama kegiatannya, dilakukan oleh Dosen D III Keperawatan Fakultas Psikologi dan Kesehatan Universitas Negeri Padang, di Nagari Talang Babungo, Kecamatan Hiliran Gumanti, Kabupaten Solok dari 25 Juli hingga 25 Oktober 2024.

Kegiatan ini terlaksana berkat adanya kerjasama yang baik, antara nagari dengan Departemen Keperawatan Fakultas Psikologi dan Kesehatan, mengusung tema: “Pemberdayaan Masyarakat Melalui Aplikasi Anti Stunting, Menuju Nagari Bebas Stunting”.

Diketuai oleh Dr. Erpita Yanti, SKM, M.MKes dan Dr. Yessy Aprihatin, SKM.M.MKes, Rika Aramalini, M.Keb sebagai Anggota, serta mengikutkan empat orang mahasiswa D III Keperawatan dalam kegiatan ini, yakni Muhammad Panji Algozali, Muhamad Faiz, Cantika Mulya dan Defri Fairus Zaki.

Menurut Dr. Erpita Yanti, stunting merupakan kondisi dimana balita memiliki panjang atau tinggi badan yang kurang, jika dibandingkan dengan umur.

“Balita stunting di masa yang akan datang, akan mengalami kesulitan dalam mencapai perkembangan fisik dan kognitif yang optimal, lebih rentan terhadap penyakit dan ketika dewasa berisiko untuk mengidap penyakit degeneratif,” katanya.

Untuk itu, katanya, ibu hamil seharusnya sangatlah memperhatikan kehamilannya. Karena bayi yang sehat dilahirkan oleh ibu yang berpola hidup sehat.

“Bayi yang tangguh, kuat dan cerdas dilahirkan pula oleh ibu yang pola hidupnya sehat, baik secara fisik dan psikologi ibu,” ungkapnya.

Dipilihnya daerah ini, ulas dia, karena Kabupaten Solok merupakan wilayah dengan prevalensi balita stunting tertinggi di Sumatra Barat. Tahun 2023 mencapai 35,5%. Talang Babungo merupakan salah satu nagari dengan kasus stunting tertinggi di Kabupaten Solok.

“Perlu dilakukan kegiatan pemberdayaan masyarakat melalui workshop dan pelatihan kader, suami ibu hamil, tokoh masyarakat, bidan desa, pemuda, untuk pencegahan dini stunting pada ibu hamil menuju nagari bebas stunting melalui aplikasi anti stunting,” ungkapnya.

Alhamdulillah, kegiatan ini sangat diapresiasi oleh tokoh masyarakat Nagari Talang Babungo.

Walinagari Talang Babungo, Kecamatan Hiliran Gumanti Hafizur Rahman, S.Pd dalam sambutannya menyatakan, bahwa Nagari Talang Babungo sangat berterima kasih kepada team Pengabdian dari FPK UNP, yang sudah memilih Nagari Talang Babungo sebagai lokasi pengabdian pada masyarakat.

“Kegiatan ini sangat membantu program kerja nagari, dengan pelatihan yang dilakukan. Nagari Talang Babungo mempunyai beberapa permasalahan yang cenderung sama yaitu masih rendahnya pengetahuan suami ibu hamil, tentang masalah stunting,” kata Hafizur Rahman.

Katanya lagi, masih rendahnya dukungan suami ibu hamil, tentang masalah asuhan kehamilan,

Masih rendahnya tindakan dan perilaku suami ibu hamil, tentang masalah asuhan kehamilan.

Menurutnya, tokoh masyarakat, kader Posyandu dan suami belum pernah mendapatkan pelatihan pencegahan dini stunting.

“Bidan desa dalam melakukan tugas dan fungsinya, masih berfokus pada kesehatan ibu hamil, tanpa melibatkan suami, keluarga dan lingkungannya,” ulas dia.

Upaya yang dilakukan, yaitu mengadakan workshop dan pelatihan, tentang pencegahan stunting, pada suami ibu hamil, tokoh masyarakat, kader Posyandu dan tokoh pemuda.

Workshop tentu bertujuan memberikan sumbangsih terhadap upaya peningkatkan sumber daya manusia, melalui pencegahan kejadian stunting secara dini pada saat kehamilan.

Kegiatan ini akan dilakukan selama tiga tahun berturut-turut, dengan harapan permasalahan masyarkat dapat ditanggulangi secara berkelanjutan dan terarah.

Sebagai kontribusi dan bahan masukan yang dapat membantu Dinas Kesehatan Kabupaten Solok dalam mengambil keputusan, tentang alternatif pencegahan dini kejadian stunting. Memberikan masukan terhadap pengembangan program kesehatan, sebagai titik awal pencegahan stunting pada masa kehamilan.

Kegiatan ini di dahului dengan FGD (Forum Group Discusion) dengan perangkat nagari, Wali Jorong dan bidan desa Nagari Talang Babungo. Peserta yang hadir 15 orang. Pelaksanaan kegiatan ini di Rumah Pintar.

Beberapa Pertanyaan yang muncul dari peserta FGD, seperti Qori (Bidan Desa Jorong Tabek. “Diberikan makanan yang sudah diolah kader untuk anak, tapi ibunya yang mengonsumsi makanan tersebut, sehingga BB ibu meningkat, tapi anak tidak”.

Syamsul Bahri (Wali Jorong Silanjai).

a. Bagaimana nantinya warga tidak serius menanggapi ajakan untuk datang ke acara pengabdian.

b. Kenapa stunting banyak dialami golongan ekonomi menengah ke atas

c. Kenapa yang sering stunting anak pertama.

d. Suami tidak mengizinkan ibu hamil/anak ke Bidan Desa (Yandu/Puskesmas), bagaimana mau mengajak ke acara ini?

Yasril (Wali Jorong Tabek).

a. Kenapa kehamilan luar nikah dikaitkan erat dengan stunting?

Dari pertanyaan di atas dapat disimpulkan, bahwa memang diperlukan peningkatan pengetahuan masyarakat, khususnya suami untuk pencegahan dini stunting.

Peningkatan pengetahuan dan edukasi, tentang stunting ini diberikan menggunakan “Aplikasi Anti Stunting” yang sudah bisa diunduh di Play Store.

Aplikasi ini berisikan materi tentang pengertian stunting, cara pencegahan stunting, peran suami yang harus dilakukan saat istrinya hamil, dan materi tentang gizi ibu yang harus dipenuhi selama hamil, agar bayi yang dilahirkan sehat dan terhindar dari stunting.

Peserta yang hadir saat pelatihan sebanyak 26 orang suami ibu hamil. Terjadi peningkatan pengetahuan, perilaku dan tindakan dari suami ibu hamil, tentang stunting dan cara pencegahannya.

Hal ini terlihat dari perbandingan hasil free test dengan post test. Masyarakat dan suami ibu hamil sangat antusias mengikuti pelatihan ini, dapat dilihat dari pertanyaan yang muncul dari peserta pelatihan. (rel/red)

Related posts