Pertumbuhan Ekonomi Padang Pariaman Melaju Kencang, Majalah Saiyo Sakato Ulas Fakta dan Prestasi Suharti Bur – Rahmang

  • Whatsapp

MINANGKABAUNEWS.COM, PADANG PARIAMAN, — Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Padang Pariaman melaunching Majalah Saiyo Sakato, edisi khusus 2024 di Hall Saiyo Sakato, Jumat (20/9/2024). Acara launching itu juga dihadiri segenap unsur Forkopimda.

Bupati Padang Pariaman, Suhatri Bur mengatakan publikasi di Majalah Saiyo Sakato bukan bertujuan untuk memamerkan, menyombongkan, tapi untuk menyampaikan hasil kerja dan capaian selama kepemimpinan Suhatri Bur – Rahmang yang didukung oleh seluruh organisasi perangkat daerah (OPD).

Sejak dilantik pada 2020, Suhatri Bur – Rahmang berusaha mewujudkan pemerintahan yang bersih, meski saat itu dibayang-bayangi pandemi Covid-19.

“Di awal menjabat tantangannya sangat berat. Pemotongan anggaran, refocusing untuk penanganan Covid-19, namun alhamdulillah berhasil kita lewati,” ungkap Suhatri Bur.

Langkah utama untuk memulihkan ekonomi pasca Covid-19, sambung Suhatri Bur, dilakukan dengan menggenjot 48.000 usaha menengah kecil mikro (UMKM), yang kemudian menyumbang laju pertumbuhan ekonomi 4,1 persen.

“Bekerjasama dengan Bank Nagari, UMKM ini disuntik dana Rp 10 juta per unit melalui kredit tanpa anggunan. Selain mendongkrak kemajuan usaha UMKM, sekaligus untuk menghindarkan mereka dari lilitan lintah darat,” katanya.

Padang Pariaman, kata mantan Ketua Baznas itu, bergerak terus bersama seluruh stakeholder. Dari pertumbuhan ekonomi terbawah di Sumatera Barat pada 2019, melaju kencang menjadi 6,87 persen di 2023 dan menjadi yang tertinggi di Indonesia.

Begitu juga dengan pendapatan asli daerah (PAD) yang naik signifikan dari Rp 105 miliar pada 2019, menjadi Rp 149 miliar pada 2023.

“Apakah Padang Pariaman tidak baik-baik saja, atau melaju kencang,” kata Suhatri Bur menjawab kritikan lawan politiknya.

Kemudian besaran APBD Padang Pariaman saat ini juga naik dari Rp 1,3 triliun menjadi Rp 1,8 triliun, penerimaan DAK dan insentif juga mengalami kenaikan.

“Semuanya karena kerja keras, termasuk OPD yang saling berlomba-lomba melakukan inovasi. Berkatnya, Padang Pariaman meraih prestasi nasional sebagai Kabupaten Terinovatif di Indonesia,” jelasnya.

Demi penerimaan daerah dari pemerintah pusat, Suhatri Bur juga bergabung dengan asosiasi sawit daerah, meski daerah yang dipimpinnya bukan daerah sawit.

“Tapi berkat dari itu semua, Padang Pariaman meraih dana insentif sawit sebesar Rp 9,5 miliar,” sebut mantan Ketua KPU Padang Pariaman itu. (rel/red)

Related posts