Pesantren KAUMAN Muhammadiyah: Integrasi Al-Qur’an, Sains, dan Teknologi Menuju Pusat Keunggulan Peradaban

  • Whatsapp

MINANGKABAUNEWS.com, PADANG PANJANG – Di tengah tantangan era digital dan derasnya arus globalisasi, Pesantren KAUMAN Muhammadiyah Padang Panjang tampil sebagai lembaga pendidikan Islam modern yang memadukan turats klasik dengan sains dan teknologi. Berdiri sejak 1928, pesantren ini kini mengusung tagline “The International School of Quran, Science, and Technology” yang merefleksikan visi global sekaligus akar tradisi keilmuan Islam.

Pesantren yang pernah dipimpin ulama besar Buya Hamka sebagai mudir pertamanya ini telah melahirkan banyak tokoh nasional. Warisan intelektual Hamka—yang menggabungkan kedalaman tafsir Al-Qur’an dengan apresiasi pada sastra, filsafat, dan sains—masih menjadi ruh utama dalam pengembangan kurikulum hingga hari ini.

“Sejak awal berdiri, Pesantren KAUMAN tidak pernah memisahkan agama dengan ilmu pengetahuan. Prinsip integrasi inilah yang terus kami kembangkan untuk menjawab kebutuhan zaman,” ujar salah satu pengurus pesantren.

Kurikulum pesantren dirancang berbasis blended learning. Santri mempelajari kitab-kitab klasik seperti Fathul Qarib dan Aqidatul Awam, sekaligus mendalami matematika, biologi, fisika, hingga pemrograman. Bahasa Arab dan Inggris dikembangkan sebagai alat komunikasi internasional, sementara laboratorium komputer dan kelas robotik menjadi bagian integral dari pembelajaran.

Lebih dari 57 ekstrakurikuler disediakan, mulai dari seni budaya, olahraga, kepemimpinan, hingga teknologi. Dari debat bahasa Arab-Inggris hingga klub robotik, dari seni kaligrafi hingga panahan, seluruh program ini dirancang untuk membentuk santri dengan keterampilan holistik.

Tidak hanya fokus pada aspek akademik, Pesantren KAUMAN juga mengembangkan program life skill dan entrepreneurship. Santri diajak belajar wirausaha, desain grafis, hingga produksi konten digital. Dakwah pun dibawa ke dunia maya melalui platform e-learning dan media sosial, menjadikan santri sebagai mubaligh digital yang mampu menjangkau audiens global.

Dengan model pendidikan integratif ini, Pesantren KAUMAN menegaskan diri sebagai Pusat Keunggulan Tamaddun Islam. Visi tersebut selaras dengan semangat Muhammadiyah untuk melahirkan generasi Muslim berakhlak, menguasai sains, mandiri secara ekonomi, dan kompetitif di tingkat internasional.

“Pesantren bukan menara gading. Kami ingin melahirkan pemimpin peradaban yang siap menghadapi dunia dengan iman dan ilmu,” tegas pimpinan pesantren.

Related posts