Pesantren Kauman Muhammadiyah Padang Panjang Tanam 80 Pohon di Puncak Gagoan, Dorong Sinergi Ekologi dan Ekonomi Warga

  • Whatsapp

MINANGKABAUNEWS.com, SOLOK — Pesantren Kauman Muhammadiyah Padang Panjang mendorong pembelajaran ekologi berbasis aksi nyata. Tepat di momentum Hari Kemerdekaan, sebanyak 80 santri yang tergabung dalam Gerakan Kepanduan Hizbul Wathan (HW) menanam 80 pohon durian dan pinang di kawasan Puncak Gagoan, Solok, Sumatera Barat.

Penanaman dilakukan bersama Dewan Penghela (DP) dan Dewan Kerabat (DK) HW, Badan Pembina Pesantren, serta Ketua Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) Sumbar. Pohon secara simbolis diserahkan oleh pihak pesantren kepada Wali Jorong Baru, Koto Baru Tambak, Muhammad Hanafi, sebelum ditanam di lahan rawan erosi.

Mudir Pesantren Kauman, Dr. Derliana, MA menegaskan kegiatan ini sebagai bentuk integrasi kurikulum dengan aksi lapangan.
“Durian dan pinang dipilih karena punya nilai ekologis sekaligus ekonomis bagi masyarakat,” ujarnya.

Respon positif datang dari Wali Jorong Baru. “Penanaman ini bukan hanya menahan longsor, tapi juga bisa jadi sumber penghidupan warga. Kami berharap kerja sama ini berlanjut, misalnya dalam edukasi pengolahan hasil hutan,” ungkap Hanafi.

Ketua PWM Sumbar, Dr. Bakhtiar, menekankan konsistensi Muhammadiyah dalam isu keberlanjutan.
“Pesantren tidak hanya mencetak ahli agama, tapi juga generasi yang sadar lingkungan,” tegasnya.

Langkah penghijauan di Puncak Gagoan ini menjadi bukti nyata kontribusi pesantren dalam isu lingkungan sekaligus memperkuat kolaborasi dengan masyarakat sekitar. Selain menanam pohon, pesantren menargetkan aksi ini menjadi model pembelajaran ekologi berkelanjutan di lembaga pendidikan Muhammadiyah.

Related posts