MINANGKABAUNEWS.COM, MENTAWAI – Ratapan tangis petani khususnya pinang tampaknya semakin menjadi. Petani khususnya di Kabupaten Kepulauan Mentawai nampak lesuh dengan harga buah Pinang kering saat ini yang masih bertahan Rp. 2000 per kilogramnya.
Menelusuri dibeberapa tempat, buah pinang di kebun parah petani tidak ada yang melakukan pemanenan, buah pinang dibiarkan begitu saja, dikarenakan tidak sebanding harga dan pengolahannya.
Diketahui sebelumnya, harga Pinang dalam beberapa tahun sejak 2022 harganya masih bertahan Rp. 3000 per kilogram. Dan hingga bulan Desember tahun 2023 saat ini, harga komoditi itu masih posisi merosot sangat jauh, turun hingga 95 persen.
Pihak Pengusaha Pinang memberikan harga Rp 2000 perkilonya. Hal ini sangat menyakitkan parah petani yang mana menjadi andalan saat hari raya natal. Buah pinang menjadi salah satu komoditi yang dijual oleh masyarakat Mentawai untuk memenuhi kebutuhan hidup.
Tiga tahun belakangan ini harga buah pinang sebelumnya berkisar Rp 10.000 hingga Rp 15.000 per tahun 2020 hingga 2021. Namun masuk 2022 dan 2023 ini juga masih belum naik.
Dengan harga yang seperti itu, pastinya petani kembali tak bergairah melakukan panen dan untuk mengolah buah pinang tak lagi menjadi fokus.
Diketahui saat ini Mentawai sedang jor-joran menanam pinang hingga pelosok Mentawai fokus kebibit pinang. Namun petani seperti dibuat bingung. Disebabkan ketika mulai menanam harga turun dan harga tak kunjung naik. Kondisi harga yang seperti ini sangat melemahkan kondisi parah petani untuk menanam lebih banyak.
Hal ini juga dikeluhkan, salah satu pengusaha atau pembeli buah pinang di Tuapeijat, Barutu menyebutkan, buah pinang saat ini memang sedang mengalami turun harga, saat ini harganya Rp 2000 perkilogram.
“Kita tidak tau, kapan harga Pinang ini naik, semoga ada kenaikan harga sehingga petani Pinang kembali bersemangat”, ujar Barutu Senin (Rabu 06/12/2023).
Namun dalam kondisi seperti itu, Pengusaha Pinang Barutu juga tetap menghimbau agar petani tidak menyerah. Dan tetap menanam pinang, karena harganya suatu waktu harganya pasti akan naik.
“Memang harga pinang turun drastis. Namun petani jangan menyerah dalam kondisi ini, tetaplah menanam. Karena harga Komoditi seperti Pinang bisa sewaktu waktu bisa naik lagi”, ujar Barutu. (Tirman)