Oleh: Vannesa Maharani Putri
Mahasiswi Universitas Andalas
Jurusan Sastra Minangkabau
Budaya adalah suatu pola hidup menyeluruh. Budaya bersifat kompleks, abstrak, dan luas. Banyak aspek budaya turut menentukan perilaku komunikatif. Unsur sosial budaya ini tersebar dan meliputi banyak kegiatan sosial manusia. yang unik ialah Minangkabau yang tertuang dalam bentuk pepatah dan petitih yang terdapat dalam adatnya. Bila dipelajari dengan seksama tentang makna yang tersirat pada pepatah petitih adat, dan fakta-fakta yang hidup dalam masyarakat seperti masalah perkawinan, sistem kekerabatan, kedudukan tanah pusaka tinggi, peranan mamak dan penghulu, kiranya kita dapat membaca konsep-konsep kehidupan yang ada dalam pikiran nenek moyang Minangkabau.
Pepatah adalah pribahasa yang mengandung nasihat atau ajaran dari orang tua-tua (biasanya dipakai atau diucapkan untuk mematahkan lawan) sedangkan petitih adalah berbagai –bagai pribahasa. Pepatah dan petitih memberikan masukan berupa ilmu pengetahuan yang sangat penting untuk menjalani kehidupan dalam masyarakat Minangkabau. Peraturan adat dan nasehat dimuat dalam bentuk pepatah dan petitih, yang diungkapkan dengan bahasa kiasan yang sangat menarik, serta memiliki makna yang penting di dalamnya.
Petatah petitih merupakan salah satu ungkapan yang menjadi ciri khas dari budaya Minangkabau. Secara harfiah, petatah petitih berarti pepatah atau ungkapan kebijaksanaan yang diucapkan untuk memohon atau meminta sesuatu kepada seseorang. Frasa “petatah petitih” sendiri sebenarnya berasal dari bahasa Minangkabau yang artinya adalah pepatah-petitih atau kata-kata mutiara yang penuh makna.
Dalam kebudayaan Minangkabau, petatah petitih sering diucapkan pada berbagai acara seperti pada saat upacara adat, prosesi perkawinan, dan beberapa momen lainnya di mana kearifan lokal dan tradisi budaya sangat ditekankan. Selain itu, petatah petitih juga bisa diungkapkan dalam bentuk puisi atau lagu yang bercerita tentang moral, keadilan, persatuan, dan kebersamaan.
Berikut ini beberapa contoh petatah petitih yang tersebar di Minangkabau dan diakui oleh banyak orang sebagai ungkapan kearifan budaya:
1. Hiduik Baraka, Baukue jo Bajangko.
Hiduik artinya hidup, baraka artinya berfikir, baukue jo bajangka artinya berukur dan berjangka. Dalam menjalankan kehidupan, orang Minang dituntut untuk selalu memakai akalnya. Berukur dan berjangka artinya harus mempunyai rencana yang jelas dan perkiraan yang tepat.
2. Janji binaso mungkia, titian binaso patah.
Petatah ini bercerita tentang adab membuat kesepakatan di Minangkabau. Petatah Janji binaso mungkia, titian binaso patah biasanya digunakan untuk memberitahu bahwa kalau kita membuat kesepakatan maka kita tidak boleh mengingkarinya. Karena, kalau salah satu pihak yang bersepakat tidak lagi memegang teguh ikrar janji yang beliau ucapkan, maka kesepakatan tersebut tidak lagi berlaku. Hal ini diumpamakan dengan ungkapan titian binaso patah yang berarti bahwa titian (jembatan penyeberangan; biasanya terbuat dari kayu kecil untuk menyeberangi sungai) akan binasa apabila sudah patah, sehingga titian tersebut tidak bisa digunakan lagi dan akan menjadi sesuatu yang sia-sia.
3. Ka bukik samo mandaki, ka lurah samo manurun.
Petatah Ka bukik samo mandaki, ka lurah samo manurun biasa digunakan untuk menyatakan kebersamaan dalam melakukan sesuatu dalam keadaan susah dan senang dengan asas kesadaran dan bukan karena paksaan orang lain. Pendapat ini didukung oleh pernyataan Idrus Dt. Rajo Pangulu yang mendefinisikan petatah ini sebagai sebuah situasi di mana sebuah pekerjaan dilakukan secara bersama dalam keadaan sadar dan dengan tanpa paksaan.
4. Budi nan tidak katinjauan, paham nan tidak kamaliangan.
Petatah Budi nan tidak katinjauan, paham nan tidak kamaliangan merupakan ungkapan yang merujuk pada orang baik yang tidak mau mengumbar-umbar sikap baiknya, yang selalu bersikap hati-hati dan santun dalam bertindak. Idrus Dt. Rajo Pangulu mendefinisikan petatah ini sebagai jati diri yang harus dimiliki orang Minangkabau yang harus dijadikan sebagai panutan dalam bergaul di masyarakat.
Dalam kehidupan masyarakat Minangkabau, petatah petitih memiliki makna yang sangat penting. Kebijaksanaan yang terkandung dalam petatah petitih merupakan nilai-nilai yang dijadikan pedoman dalam kehidupan sehari-hari, seperti dalam pergaulan, kerja sama, dan upaya untuk mencapai tujuan hidup.
Pengertian yang mudah dipahami dan banyaknya nilai-nilai kearifan yang terkandung dalam petatah petitih menjadikan setiap orang merasa terinspirasi dan mulai mempraktikannya di dalam kehidupannya.
Hal ini merupakan salah satu dari banyak hal yang membuat Minangkabau menjadi sebuah daerah yang kaya akan kebudayaan dan filosofi hidup yang sangat dalam maknanya.




