Peternak Sapi di Kota Sawahlunto Mengeluh, Tiga Tahun Terakhir Terus Mengalami Kerugian

  • Whatsapp

MINANGKABAUNEWS.COM, SAWAHLUNTO – Peternak di Kota Sawahlunto mengaku mengalami kerugian, rata rata induk sapi mengalami mati disaat melahirkan, dan dengan kondisi tersebut terpaksa disembelih akibat anaknya yang tidak dapat di prediksi oleh para peternak.

Yang mana induk sapi tersebut seperti induk sapi jenis Bali, saat di IB oleh petugas masyarakat tidak bisa menentukan bibit sapi tersebut melainkan menyerah saja pada PPL yang bertugas.

Read More

Seperti akhir akhir ini warga Desa Balai Batu Sandaran Dusun Air Gantang nama peternak inisial S memiliki induk sapi jenis Bali anak yang di kandung Simental mati saat melahirkan pada hari kamis tanggal 10 juli 2025.

Sejak selasa malam sapi sudah mengeluarkan tanda tanda mau melahirkan sekitar pukul 22.00 Wib petugas memberitahu dan datang dan awalnya membantu induk sapi tersebut hingga anaknya lahir pada hari rabu, sejak itu induk sapi tersebut tidak mau makan dan akhirnya kamis siang induk sapi tersebut kian melemah hingga mati.

Sama halnya dengan peternak warga Desa Lunto Timur atas nama inisial I memiliki induk sapi blasteran PO dengan anak jenis Simental mati didalam dan induk tersebut juga mati hari kamis awal bulan juli tak ingat tanggalnya.

Nasib serupa dengan Pahmir Yanto warga Air Gantang Desa Sikabu induk sapi jenis Bali anak yang di kandung Janis Brahman juga mati keduanya anak yang dikandung beserta induk sapinya pada hari senin 14 juli 2025 dengan tanda tanda sudah dua minggu sebelum kematiannya sebelum induk sapi tersebut mati selama empat Jam petugas mencoba menolong tetap tidak berhasil. Jumat (18/07/2025)

Semoga pemerintah terkait dapat memperhatikan kondisi dan keadaan peternak sehingga peningkatan ekonomi masyarakat berubah dari hari kehari.(Atra)

Related posts