MINANGKABAUNEWS.COM, MENTAWAI – Pj.Bupati Kepulauan Mentawai Fernando Jongguran Simanjuntak hadiri rapat tim percepatan penurunan stunting dan launching bapak asuh anak stunting Kabupaten Kepulauan Mentawai. Kamis (15/06) di aula Bappeda Kepulauan Mentawai.
Stunting adalah masalah gizi kronis akibat kurangnya asupan gizi dalam jangka waktu panjang sehingga mengakibatkan terganggunya pertumbuhan pada anak.
Stunting juga menjadi salah satu penyebab tinggi badan anak terhambat, sehingga lebih rendah dari anak- anak seusianya.
Ada beberapa cara mengatasi stunting pada anak antara lain, perbaiki stunting sebelum usia 2 tahun, berikan asi, perbaiki masalah menyusui, beri olahan protein hewani pada MPASI, Imunisasi rutin, memantau tumbuh kembang anak, perilaku hidup bersih dan sehat serta memakai jamban sehat.
Kepala BKKBN Perwakilan Provinsi Sumatera Barat, Fatmawati pada acara forum koordinasi stunting dengan tema bersama meningkatkan kolaborasi dan stunting untuk percepatan penurunan stunting di Kabupaten Kepulauan Mentawai.
Fatmawati pada kesempatan ini menyampaikan kasus stunting merupakan masalah serius bukan hanya secara nasional, tapi juga menjadi masalah serius secara internasional untuk itu diperlukan kepada seluruh stake holder untuk memperhatikan dalam upaya menimalisir turunnya kasus stunting.
Pj.Bupati Kepulauan Mentawai juga menyampaikan di Mentawai masih ada 1.026 anak yang mengalami stunting ” diperlukan langkah yang konkret dalam menurunkan angka stunting di kepulauan Mentawai, melalui forum ini di harapkan dapat di temukan langkah-langkah tersebut, ungkap Pj.Bupati.
“Saya melihat beberapa yang menjadi akar masalah adalah gagalnya kita membangun sistem ekonomi yang berbasis ketahanan pangan dan saya juga melihat ketergantungan pangan cukup besar, sehingga kepala keluarga
kesulitan untuk menafkahi keluarganya, inilah yang harus menjadi perhatian kita, khususnya dari pemerintah daerah kedepannya untuk lebih fokus memperbaiki sektor ini, ucap.Pj.Bupati. (Tirman/yy,bm)






