MINANGKABAUNEWS.com, PADANG — Pj. Sekda Kota Padang meminta semua pihak memberikan perhatian serius dalam penanggulangan kasus tuberkulosis (TBC atau TB) di Kota Padang.
“TB masalah kesehatan yang masih (menjadi) perhatian di seluruh dunia. Indonesia menyumbangkan penderita TB aktif nomor dua terbanyak di dunia,” Katanya
“Penyakit TBC penyakit menular yang harus diselesaikan bersama, dan pentingnya komitmen lintas program maupun lintas sektor dalam kontribusi penemuan, pemantauan pengobatan, serta wajib lapor pasien TBC. Semua pasien TBC supaya tercatat dalam Sistem Informasi Tuberkulosis.
Seluruh stage holder supaya mendukung dan terlibat langsung dalam upaya penanggulangan TBC” jelas Yosef
Pj Sekda Yosefriawan menjelaskan, pada tahun 2024 Kota Padang diestimasikan terdapat 4.838 kasus TBC, namun yang ditemukan sebanyak 2.122 kasus TBC.
“Berdasarkan data Dinkes 16,4 persen berasal dari luar kota Padang, sementara itu 83,6 persen (1773 kasus) berasal dari Kota Padang yang tersebar di 11 kecamatan. Kasus TBC menurut kelompok umur 20 persen pada anak usia 0-14 tahun, 80 persen pada usia 15 tahun ke atas,” kata Yosefriawan saat pertemuan koordinasi dan revitalisasi tim percepatan penanggulangan tuberkulosis di salah satu hotel di Kota Padang, Selasa (9/7/2024).
Dijelaskannya, untuk keberhasilan pengobatan pasien TBC pada tahun 2023, pasien yang menyelesaikan pengobatan sebanyak 90,4 persen, putus berobat 5,4 persen, meninggal 3,5 persen, pindah 0,5 persen dan gagal pengobatan 0,2 persen.
“Upaya yang dilakukan untuk menangani kasus TBC, dengan pembentukan tim percepatan penanggulangan tuberklosis di Padang untuk melaksanakan penjaringan kasus TBC di sekolah, pesantren, tempat kerja dan rutan serta faskes dan masyarakat Kota Padang,” jelasnya.
Ia menambahkan berkat kerja sama dengan rumah sakit, klinik dan kecamatan yang ada di Kota Padang, hingga Juni 2024, tim percepatan penanggulangan TBC di Kota Padang menemukan sebanyak 2.122 kasus tuberkulosis.






