PLTP Muara Laboh serta kontribusinya untuk kemajuan daerah dan pemberdayaan masyarakat

  • Whatsapp

Oleh: Erik Ifansya Akbar

 

Panas bumi adalah sumber energi panas dimana terkandung di dalam air panas, uap air, batuan, mineral atau gas lainnya dimana tidak bisa dipisahkan. Sedangkan energi panas bumi (geothermal) merupakan energi yang bersumber dari panas di dalam perut bumi. Secara umum biasanya akan berkaitan dengan kehadiran gunung berapi yang terdapat disekitarnya.

 

Keberadaan sistem geothermal ini dapat dikenali dengan tanda-tanda yang tampak di permukaan bumi, seperti misalnya mata air panas, semburan uap, lumpur panas, hingga sublimasi belerang.

 

Geothermal merupakan energi baru terbarukan yang ramah lingkungan dan transisi ke sumber energi bersih dan terbarukan merupakan suatu keharusan karena PLTP tidak ada emisi karbon dan meminimalkan dampak pemanasan global.

 

Potensi energi panas bumi di Indonesia tersebar di berbagai pulau, dari Sumatra hingga Papua, dengan total potensi mencapai 29 GWe (Giga Watt Electrical). Meskipun memiliki banyak keuntungan, pengembangan energi panas bumi juga memiliki tantangan, termasuk biaya awal yang tinggi untuk infrastruktur, seperti pembangkit listrik dan sistem pemanas energi geothermal.

 

Salah satu perusahaan yang sudah berhasil dalam pengelolaan Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP) yaitu PT Supreme Energy Muara Laboh di Wilayah Kerja Pertambangan (WKP) Liki Pinang Awan Kecamatan Pauah Duo Kabupaten Solok Selatan, Sumatra Barat.

 

PLTP yang di kelola oleh PT Supreme Energy Muara Laboh merupakan pionir pengembang panas bumi sejak diterbitkannya Undang-undang Panas Bumi, UU Nomor 27 Tahun 2003 dan Peraturan Pemerintah Nomor 59 Tahun 2007.

 

PT Supreme Energy mulai masuk ke Solok Selatan pada 2008 dengan melakukan survey pendahuluan serta studi komprehensif, disusul dengan pembangunan infrastruktur jalan dan pembangunan lokasi sumur yang dilanjutkan dengan pengeboran sumur eksplorasi ML-A1 pada September 2012.

 

Pada 2019 PLTP Muara Laboh resmi beroperasi secara komersil (commercial on date/COD) Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP) Tahap-1 Muara Laboh pada 2019 dengan kapasitas 86 megawatt (MW).

 

Adapun listrik yang dihasilkan oleh PLTP Muara Laboh dialirkan ke jaringan listrik Sumatera milik PT PLN (Persero).

 

Setelah proyek tahap I selesai PT Supreme Energy mulai merancang untuk Tahap II dan setelah terdapat kesepakatan harga dengan PLN maka pada September 2025 akan dilakukan panajakan sumur.

 

Untuk pengembangan tahap II PT Supreme Energy akan melakukan pengeboran empat sumur produksi dan empat sumur injeksi.

 

Dari hasil PLTP Muara Laboh tahap I PT Supreme Energy juga berkontribusi besar terhadap kemajuan daerah melalui dana bagi hasil maupun royalti.

 

Kepala Bidang Pengelolaan Pendapatan Daerah BPKD Solok Selatan Alfiandri Putra, menyebutkan PT Supreme Energy Muara Laboh berkontribusi 40 persen terhadap Pendapatan Asli Daerah (PAD).

 

Penerimaan Solok Selatan sebanyak Rp29,5 miliar dari PT SEML berasal dari bonus produksi dan dana bagi hasil,” katanya.

 

Dia menjelaskan, untuk bonus produksi PT SEML berkontribusi atas penerimaan daerah rata-rata per tahun di angka Rp7 miliar.

 

Angka ini, katanya, diperoleh 0,5 persen dari pendapatan bruto SEML per tahunnya dimana angkanya sekitar Rp1,4 Triliun.

 

Selanjutnya dari Dana Bagi Hasil (DBH) yang terdiri dari Pajak (PPh dan PBB-P5L) juga ikut menyumbang rata-rata sekitar Rp13 miliar per tahun untuk penerimaan daerah Solok Selatan.

 

Kemudian PNBP Royalti, rata-rata penerimaan daerah Solok Selatan per tahun sekitar Rp9 miliar serta dari Landrent penerimaannya rata-rata per tahun sekitar Rp500 juta.

 

“Penerimaan daerah dari PT SEML bersifat fluktuatif dan tergantung nilai tukar dolar saat pembayaran,” ujarnya.

 

Dia menyebutkan, rasio rata-rata kontribusi PT SEML untuk pendapatan daerah Solok Selatan segi Pendapatan Asli Daerah (PAD) 8,41 persen, DBH pajak 40,42 persen dan DBH PNBP 40,40 persen.

 

Ramah lingkungan

 

Panas bumi merupakan proyek ramah lingkungan dan menjaga kelestarian lingkungan agar resapan air tetap terjaga untuk menghasilkan uap serta tidak bergantung pada cuaca dan iklim. Pembangkit panas bumi sangat tepat dioperasikan dengan mode base load dan dapat beroperasi selama 30 tahun.

 

Proyek Panas Bumi dapat beroperasi sejalan dengan konversi lingkungan dan dapat mengembangkan ekonomi lokal melalui pemberdayaan masyarakat setempat dalam bidang pertanian, pariwisata, agribisnis dan industri kecil menengah.

 

Senior Manager SHE PT Supreme Energy, Arif Tarunaprawira mengatakan, PT SEML selalu menjaga keanekaragaman hayati di sekitar proyek dan Panas Bumi merupakan energy terbarukan yang menghasilkan listrik dengan konsep nol emisi, tidak menghasilkan emisi GRK juga polutan udara lainnya (terutama NO2 dan SO2) yang biasanya dihasilkan PLTU dan PLTD.

 

PT SEML melakukan survey keanekaragaman hayati sebelum pembukaan lahan (survey ekosistem services) survey dampak terhadap human right. Pengelolaan keanekaragaman hayati sebelum dan selama kegiatan pihak perusahaan melakukan rehabilitasi lahan, patroli keamanan serta pemantauan rutin flora dan fauna.

 

“Kami juga bekerjasama dengan pihak eksternal untuk rehabilitasi lahan dan pemantauan keanekaragaman hayati,” katanya.

 

Dalam pengembangan proyek PT SEML juga melakukan antisipasi serta pengelolaan terhadap dampak sosial, lingkungan, kesehatan dan keanekaragaman hayati. Dampak negatif yang mungkin akan timbul yaitu kebisingan dan debu akibat kegiatan transportasi di lintasan umum menuju lokasi proyek, peningkatan volume kendaraan dan potensi kecelakaan lalu lintas, penurunan kualitas fasilitas umum/jalan umum, peningkatan sementara jumlah penduduk, konflik sosial dan budaya, penyakit yang dibawa dari luar lingkungan proyek, terganggunya lingkungan air.

 

PT SEML melakukan pengelolaan terhadap dampak negatif tersebut yaitu melakukan pengaturan, pengendalian dan kampanye lalu lintas kendaraan proyek, melakukan pengecekan dan perbaikan berkala kendaraan, patroli, kampanye dan pelatihan yang sesuai, memastikan pengangkutan material proyek termasuk sampah dilakukan dengan aman dan sesuai dengan standar agar tidak membahayakan masyarakat umum, melakukan komunikasi dan koordinasi yang baik dengan para pemangku kepentingan, Komite Nagari, Wali Nagari termasuk dengan para tokoh masyarakat dan memprioritaskan perekrutan tenaga kerja lokal dari sekitar proyek, menghormati tradisi kebiasaan setempat dan menerapkan prosedur penanganan keluhan dengan sebaik-baiknya, pelarangan berburu dan penebangan liar oleh para pekerja dan memastikan sistem drainase berjalan dengan baik.

Pemberdayaan Masyarakat

 

Selain berkontribusi pada pendapatan daerah PT SEML juga memberdayakan masyarakat melalui berbagai bidang usaha seperti bordir dan menjahit, penanaman dan budidaya kopi, cabai merah bawang dan lainnya.

 

Seorang petani yang dibina oleh PT SEML Eko Suyatno mengatakan, PT Supreme Energy meminjamkan modal serta lahan kepada kelompoknya untuk dikelola dan ditanami cabai.

 

“Kami dipinjamkan modal serta lahan dan dalam budidaya cabai PT SEML juga memberikan pendampingan dengan mendatangkan penyuluh yang sudah sertifikasi,” katanya.

 

Setelah cabai panen maka kelompok mengembalikan modal awal kepada PT SEML dan untungnya murni buat petani yang mengelola dan untuk memulai pengolahan lagi maka PT SEML akan meminjamkan lagi madal serta lahannya.

 

Ia mengaku sudah menjadi petani binaan Supreme Energy Muara Laboh sejak 2010 dan sangat membantu sebab tidak perlu lagi memikirkan modal serta lahan yang akan di olah.

 

Dalam sekali masa tanam katanya, bisa menghasilkan 7 ton cabai setiap satu orang dan pada 2024 dari lima anggota kelompoknya tiga di antaranya hasilnya maksimal dan dua kurang sebab menanam cabai varietas lain.

 

Selain itu ia juga dibina untuk membuat bibit berlabel dan itu sudah terwujud hanya saja belum bisa dikomersilkan sebab terkendala peralatan.

 

Petani lainnya Rus mengatakan, ia dibina oleh PT Supreme Energy Muara Laboh untuk budidaya bawang merah dan baru memulai semenjak 2024.

 

“Untuk tahun lalu hasilnya bagus hanya saja harga jual saat itu sedang turun,” katanya.

 

Ia mengaku juga didampingi oleh penyuluh bersertifikat yang didatangkan oleh PT SEML selama budidaya bawang merah sehingga banyak belajar bagaimana perawatan bawang yang baik.

 

Dia menjelaskan, dalam budidaya bawang merah juga sistem pinjaman modal dan lahan dimana PT SEML menyediakan bibit, pupuk serta insektisida selama budidaya bawang merah.

 

“Setelah panen maka modal yang di pakai dikembalikan lagi dan untungnya untuk petani,” katanya.

 

Site Support Manager PT SEML Erwin Patrisa Floris mengatakan, Community Development Program atau pengembangan komunitas PT Supreme Energy menyasar empat sektor yaitu pilar pendidikan dan kesehatan, pemberdayaan ekonomi, infrastruktur dan hubungan masyarakat.

 

Untuk pilar Pendidikan dan Kesehatan PT Supreme Energy Muara Laboh memberikan beasiswa bagi siswa tunas pratama, tunas madya, tunas merdeka dan tunas cerdas kepada 44 orang penerima manfaat.

 

Beasiswa Tunas Merdeka sudah di mulai pada pertengahan tahun 2022 dan berlanjut hingga saat ini, PT SEML mengantarkan beasiswa Tunas Merdeka kepada enam mahasiswa (66 persen perempuan) berprestasi Solok Selatan yang menempuh studi di Universitas Bung Hatta.

 

Sedangkan Tunas Pratama dimulai pada akhir tahun 2023 hingga saat ini dan PT SEML menyerahkan kepada 25 siswa berprestasi kelas 12 SMA Negeri di Solok Selatan pada 2023 dan pada 2024 kepada 25 siswa dengan tujuan menambah semangat mereka mencapai pendidikan tinggi.

 

Program tunas cerdas dimulai pada pertengahan tahun 2024 dan PT SEML memberikan kepada 10 mahasiswa berprestasi asal Solok Selatan yang sedang menempuh studi untuk sarjana atau S1  diberbagai perguruan tinggi di Sumatra Barat dan Jawa. Sedangkan Program Tunas Madya pada akhir 2024 PT SEML memberikan kepada tiga mahasiswa baru berprestasi asal Solok Selatan yang menempuh studi di tekhnik kimia UNDIP, Tekhnik dan Management lingkungan IPB dan Sistem Informasi Unand.

 

Selain itu juga dilakukan peningkatan kapasitas pengajar SMA di 2 SMA binaan SEML sedangkan program kesehatan masyarakat dilakukan donor darah dan penurunan stunting.

 

Untuk pilar pemberdayaan ekonomi dilakukan pelatihan dan pemberdayaan petani cabai dan bawang merah. Selain itu juga workshop laporan keuangan mitra usaha lokal serta pendampingan mitra lokal dalam sertifikasi sistem manajemen keselamatan dan kesehatan kerja (SMK3) untuk studi sosial ekonomi dan penilaian kerentanan terhadap masyarakat terdampak proyek.

 

Untuk pelatihan pembuatan laporan keuangan menurut SAK-EP dilakukan sesuai dengan amanat Peraturan Menteri Energi dan Sumberdaya Mineral No. 33 tahun 2021 Tentang Keselamatan dan Kesehatan Kerja, Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup, dan Kaidah Teknis Panas Bumi Untuk Pemanfaatan Tidak Langsung, pasal 122 yang mempersyaratkan setiap Perusahaan Penunjang Usaha Panas bumi harus terdaftar di Kementerian, dimana salah satu persyaratan mendapatkan Registrasi Usaha Penunjang adalah memiliki Laporan Keuangan yang telah diaudit Akuntan Publik.

 

Untuk mendukung hal tersebut, PT. Supreme Energy Muara Laboh (SEML) sebagai perusahaan Panas Bumi mengadakan pembinaan dan pelatihan khususnya di bagian Laporan Keuangan menurut SAK-EP yang dilaksanakan pada bulan November 2024 dan yang sebagai pemateri saat itu bekerjasama dengan Politeknik Negeri padang.

 

Sedangkan pada pilar infrastruktur dilakukan perbaikan masjid Jorong Taratak Tinggi Nagari Persiapan Pekonina Solok Selatan, peningkatan fungsi balai-balai adat kerapatan adat Nagari Pauh Duo di Nagari Luak Kapau. Sedangkan  pilar hubungan masyarakat yaitu donasi bencana alam banjir di Kabupaten Tanah Datar dan Agam Sumatera Barat dan Kabupaten Solok Selatan.

 

Program rutin Ramadhan Mubarak yang meliputi perlengkapan masjid/musholla dan sembako murah serta dukungan kegiatan-kegiatan masyarakat baik di Kabupaten Solok Selatan maupun di Provinsi Sumatra Barat

 

Selain itu keberadaan PT Supreme Energy Muara Laboh di Solok Selatan juga memberikan peluang kerja bagi masyarakat setempat. Semenjak PLTP Muara Laboh unit satu beroperasi ratusan tenaga kerja lokal sudah diberdayakan dimana pada 2022 terdapat 248 tenaga kerja lokal, 2023 sebanyak 282 orang, dan 2024 mencapai 326 orang.

 

Dengan dimulainya proyek PLTP Muara Laboh tahap dua maka akan membuka peluang kerja baru bagi masyarakat setempat sesuai dengan kemampuan masing-masing.

 

Pembangunan PLTP Muara Laboh tahap dua akan berlangsung selama 30 bulan dimana akan mempekerjakan masyarakat lokal hingga ribuan orang serta memberdayakan pemasok lokal. Puncak pekerjaan PLTP Muara Laboh tahap dua setidaknya membutuhkan 1.400 tenaga kerja lokal.

 

Berkaca pada pembangunan PLTP unit satu dimana dalam hal perekrutan tenaga kerja lokal dan pemasok lokal PT Supreme Energy Muara Laboh memastikan transparan dimana proses verifikasi rekrutmen tenaga kerja lokal serta pemasok lokal yang dilakukan sesuai kesepakatan melalui komite yang ditunjuk.

 

Untuk akuisisi lahan PT Supreme Energy Muara Laboh juga memastikan akan mengedepankan transparansi dan penyampaian informasi yang akurat dimulai tingkat Nagari dan Kecamatan dimana akan dibentuk panitia khusus dengan diverifikasi oleh Kepala Jorong, batas sempadan, dan Wali Nagari dimana PT SEML memiliki prosedur khusus dalam akuisisi lahan.

 

Related posts