MINANGKABAUNEWS, PESISIR SELATAN –Wakil Bupati Rudi Hariyansyah mengajak investor berinvestasi di sektor perikanan budi daya kerapu, mengingat potensinya yang sangat besar di Kabupaten Pesisir Selatan, Sumbar.
Dengan panjang garis pantai mencapai 246 Kilometer ditambah gugusan pulau-pulau kecil, menjadikannya layak untuk investasi kerapu. Apalagi, salah satu fokus pemerintah daerah meningkatkan kesejahteraan ekonomi masyarakat kawasan pesisir adalah lewat perikanan daya.
“Itu telah kami tuangkan dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) 2021-2026,” ungkap Wabup saat mendampingi kunjungan kerja Gubernur Mahyeldi di Painan, Rabu 14 Juli 2021.
Dalam kunjungan kerjanya, gubernur menyerahkan benih dan pakan kerapu secara simbolis pada 7 kelompok Poldakan di Kampung Sungai Nipah Nagari Painan Selatan Kecamatan IV Jurai.
Pada 2020, nilai ekonomi kerapu budi daya di Pesisir Selatan mencapai Rp10,2 miliar, dengan total produksi 45 ton. Dari jumlah itu, kerapu bebek tercatat hingga 9 atau senilai Rp3,9 miliar ton dan kerapu cantik 35 ton, senilai Rp6,3 miliar.
Budi daya kerapu tersebar 3 kecamatan antara lain Kecamatan Koto XI Tarusan, IV Jurai dan Batang Kapas, dengan total 50 kelompok yang sebagian besarnya adalah nelayan kecil. Kendati demikian, budi daya kerapu terus berkembang pesat.
Pasar kerapu Pesisir Selatan sudah menembus pasar internasional. Salah satu negara tujuan ekspornya adalah Hongkong. Saat ini, permintaan pasar terus meningkat. Sementara, produksi masih terbatas.
“Nah, karena itu, ini adalah peluang bagi investor membenamkan investasinya di perikanan Budi daya Pesisir Selatan,” terang Wabup.
Pemerintah daerah memberikan berbagai kemudahan investasi seperti pelayanan prima, proses yang cepat dan kepastian hukum. Secara teknis, pengembangan Budi daya kerapu kini dibantu Unit Pelaksana Teknis Dinas (UPTD) Dinas Perikanan.
Pada kesempatan itu, Gubernur Mahyeldi menyampaikan, Pemprov Sumbar terus dorong peningkatan taraf perekonomian masyarakat, khususnya sektor primer, baik pertanian, perikanan, kehutanan dan perkebunan .
“Potensi sumber daya alam yang ada di Pessel harus bisa dioptimalkan, guna peningkatan pendapatan ekonomi masyarakat. Salah satunya dengan penggelolaan budidaya ikan kerapu ini,” ajak Gubernur Sumbar.
Gunernur menambahkan program telah disusun Pemerintah Kabupaten Pesisir Selatan hendaknya sejalan/ bersinergi dengan program Penerintah Provinsi Sumatera Barat ( sinergi). Misalnya dalam pembudidayaan ikan kerapu ini.
Kepala Dinas Perikanan dan Kelautan Sumbar, diwakili Sekretaris Dinas Perikanan dan Kelautan Desniati menyampaikan keberadaan BPBLAPL Sungai Nipah ini sudah ada sejak tahun 2009. Dan Pesisir Selatan 2010 menjadi penghasil benih ikan di Sumatera Barat paling besar.
Ikan kerapu, mempunyai potensi ekonomi untuk mendorong peningkatan nelayan. Di daerah ini ada empat lokasi pembibitan ikan kerapu, salah satunya di Sungai Nipah. Kabupaten ini juga memiliki16 kelompok nelayan ikan kerapu.
” Pembibitan ikan kerapu selain meningkatkan pendapatan ekonomi nelayan, juga melatih kesabaran,” tutur Desniati.
Anggota DPRD Sumbar Dapil 8 Pessel – Mentawai, Bakri Bakar menyampaikan melalui usulan pokok pikiran, bantuan ini diberikan agar dapat dirasakan oleh masyarakat, salah satunya dengan benih dan pakan ikan kerapu pada 7 kelompok Poldakan yang ada di Sungai Nipah ini.
“Kita juga mendukung peningkatan ekonomi masyarakat lainnya, baik perikanan dan pertanian. Diantaranya dengan memberikan bantuan bibit dan mesin tempel,” tutup Bakri Bakar.