MINANGKABAUNEWS, SOLOK – Di cabutnya PPKM (Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat) jelang masuk tahun 2023, menjadikan sebuah euforia bagi rakyat Indonesia. Terutama di daerah atau wilayah yang selama ini diberlakukannya PPKM secara ketat dan berkesinambungan.
Pencabutan PPKM ini berdampak pada melonjaknya kunjungan wisatawan di tempat-tempat wisata di Indonesia. Hal ini juga memberikan dampak tambahan berupa meningkatnya perekonomian masyarakat.
Tapi ada kekawatiran lainya dengan dicabutnya PPKM ini, yaitu melonjaknya kembali pandemi COVID-19 di beberapa wilayah akibat kerumunan masyarakat, terutama di area wisata dan perkotaan.
Antisipasi ini, Wakil Walikota Solok Ramadhani Kirana Putra menggelar video conferenci dengan Wakil Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia, Jon Wempi, Senin (2/1/2023), di ruangan EMR lantai II Balaikota Solok.
Jon Wempi, Wamendagri saat menyampaikan pesan Mendagri Tito Karnavian mengatakan dalam Instruksi Mendagri yang baru, pada masa transisi menuju endemi ini, menekankan upaya dengan strategi yang lebih proaktif dan persuasif terhadap pencegahan penyebaran Covid-19.
Di antaranya melalui kesadaran penerapan protokol kesehatan, khususnya penggunaan masker dengan benar terutama pada kerumunan dan keramaian, di dalam gedung/ruang tertutup termasuk transportasi publik.
Terutama bagi masyarakat yang bergejala penyakit pernafasan seperti batuk, pilek, dan bersin serta bagi masyarakat yang kontak erat dan terkonfirmasi hingga kesadaran pentingnya vaksinasi booster.
Di cabutnya PPKM, diharapkan tidak menjadi euforia, tetaplah beraktivitas secara normal dan tetap waspada agar tidak terjadi kenaikan kasus, yang nantinya dapat mengganggu proses transisi menuju endemi. Diminta jajaran pemerintah daerah untuk tetap aktiff menggalakkan vaksinasi booster, serta menyiagakan fasilitas kesehatan yang memadai” kaya Jon Wempi. ***