Prihatin Banyak Mahasiswa Mentawai Putus Kuliah, Dosen STIE KBP Hendra Sababalat Pinta Pemkab Dan DPRD Bantu Fasilitas Asrama Khusus

  • Whatsapp

MINANGKABAUNEWS.COM, MENTAWAI – Muhammad Hendra Sababalat, SE, MM salah satu Dosen AKBP-STIE KBP Padang berharap besar kepada pemerintah dan anggota DPRD Kabupaten Kepulauan Mentawai maupun tingkat provinsi supaya memperhatikan adek adek mahasiswa asal Mentawai yang ada di Padang terkait dengan tempat tinggal.

Pasalnya banyak Mahasiswa yang mengalami putus kuliah akibat biaya yang tidak tertolong saat menjalani masa perkuliahan selama 4 sampai 5 tahun wisuda.

Read More

Hendra menyebutkan, untuk harga kost standar saja satu per unit capai Rp 400.000 – 500.000/ bulan, belum untuk biaya kehidupan sehari-hari lainnya.

Nah kalau di hitung pertahunnya, angkanya cukup tinggi, tentunya dengan keadaan ekonomi yang pas pasan, mahasiswa jadinya gagal untuk lanjutkan perkuliahan, kata Hendra.

“Kalau di hitung hitung dengan keadaan orang tua mahasiswa yang hampir rata rata sebagai petani, nelayan dan pekerjaan serabutan lainnya, tidaklah mencukupi pembiayaan untuk anak anak mereka”, tuturnya.

“Inilah salah satu keluhan dan kendala yang di hadapi oleh sejumlah mahasiswa dengan tingginya harga Kost dan biaya hidup. Akibatnya sebagian mahasiswa sudah berjalan semester 3 atau 4 kembali ke kampung karena tidak ada biaya lagi”, ulasnya.

“Saya secara pribadi, dengan melihat kondisi dan keadaan, berharap pemerintah atau DPRD Kabupaten Kepulauan Mentawai membuka hati, melakukan tindakan nyata membuat satu tempat tinggal khusus, tentunya untuk menjangkau mahasiswa yang kurang mampu menyambung perkuliahan, tutur Hendra yang pernah menjadi Duta Wisata Mentawai Siokko – Silainge pada 2016 lalu, Kamis (07/10/2021).

Di katakannya, Andai saja ada tempat yang di sediakan, adek adek mahasiswa akan banyak waktunya untuk belajar, tentunya dengan pengawasan ketat dari kita itu sendiri. Dan penerapan disiplin, pendidikan karakter, berorganisasi dan belajar akademik lainnya akan lebih terarah.

Di bandingkan tinggal di kost kehidupan mahasiswa akan tidak teratur di samping memikirkan biaya dan kedua mereka tidak terkontrol, keseharian mereka di pergunakan untuk bermain games dan tidak fokus untuk belajar, sambungnya.

“Saya selaku putra daerah mengharapkan adanya perhatian dari pemerintah kalau ingin SDM ke depannya lebih baik lagi, tentunya untuk masa depan Mentawai”, pintanya.

Dengan kepeduliannya itu sendiri, melihat antusias adek adek mahasiswa untuk melanjutkan perkuliahan yang sangatlah tinggi, namun karena ekonomi beberapa mahasiswa memilih pulang kampung karena tidak bisa lagi menanggung biaya ke depan, Dosen yang masih singgle ini pun menampung beberapa mahasiswa untuk melanjutkan perkuliahan.

Di ketahui Hendra saat ini, menampung mahasiswa sebanyak 19 orang. Laki laki 12 orang dan perempuan 7 orang.

“Hanya ini yang bisa kita tampung kita masih banyak kendala dan kekurangan juga”, ujarnya.

“Sekali lagi Saya sangat berharap, pemerintah daerah bisa melakukan hal yang sama untuk mahasiswa Mentawai, agar tidak ada lagi yang putus kuliah di pertengahan semester akibat biaya yang tidak mencukupi”, imbuhnya. (Tirman)

Related posts