Produksi Padi Pasaman Barat Capai 39.696 Ton, Ade Herdiwansyah: Ini Momentum Syukur dan Kewaspadaan

  • Whatsapp

MINANGKABAUNEWS.com, PASAMAN BARAT – Ketua PW Pemuda Muhammadiyah Sumbar Ade Herdiwansyah menyambut gembira kabar produksi padi Kabupaten Pasaman Barat yang mencapai 39.696 ton dalam kurun waktu lima bulan (Januari-Mei 2025). Capaian ini, yang dihasilkan dari lahan seluas 8.558 hektare, merupakan nikmat dan anugerah yang patut disyukuri oleh seluruh elemen masyarakat, terutama para petani yang telah bersusah payah dengan penuh keikhlasan.

Sebagaimana Data dari Dinas Tanaman Pangan dan Holtikultura Pasaman Barat, kontribusi terbesar datang dari Kecamatan Talamau (8.198 ton), Pasaman (7.105 ton), Lembah Melintang (6.384 ton), dan Kinali (4.748 ton), diikuti oleh kecamatan-kecamatan lain dengan semangat yang sama. Pemerintah daerah juga patut diapresiasi atas pendampingan, bantuan bibit, pupuk, dan alsintan yang diberikan melalui berbagai skema pendanaan.

Namun, di balik berkat ini, kami mengingatkan pentingnya kewaspadaan dan kebijaksanaan. Musibah banjir yang melanda beberapa daerah, seperti di Kecamatan Ranah Batahan dan Talamau, serta ancaman banjir akhir tahun yang berulang, harus menjadi perhatian serius. Sosialisasi penyesuaian waktu tanam dan program sekolah lapangan iklim yang diinisiasi dinas terkait merupakan langkah strategis yang perlu didukung penuh.

Pemuda Muhammadiyah Sumbar menyerukan:
1. Syukur yang Bermakna: Surplus produksi harus diimbangi dengan penguatan lumbung pangan masyarakat dan peningkatan kesejahteraan petani secara berkeadilan.
2. Gotong Royong Antisipasi Bencana: Masyarakat, terutama pemuda, di daerah rawan banjir perlu aktif dalam aksi pencegahan, mitigasi, dan kesiapsiagaan bencana berbasis komunitas.
3. Pendampingan Berkelanjutan: Kolaborasi antara pemerintah, ormas (termasuk Muhammadiyah melalui lembaga dakwah dan pemberdayaannya), dan akademisi perlu diperkuat untuk transfer ilmu pertanian modern dan ramah lingkungan, serta pendampingan manajemen risiko.

Ke depan, mari jadikan momentum keberkahan ini sebagai pijakan untuk membangun ketahanan pangan yang lebih tangguh, mandiri, dan berketuhanan, demi kemaslahatan umat dan kedaulatan bangsa.

Related posts