MINANGKABAUNEWS, AGAM — Dalam Rangka belajar budidaya ternak sekaligus praktek pembuatan pakan awetan, puluhan peternak sapi di Kabupaten Agam berkunjung ke Balai Pembibitan Ternak Unggul dan Hijauan Pakan Ternak (BPTU-HPT) Padang Mangatas, Kabupaten Limapuluh Kota, Kamis, (13/7/2023).
Mereka merupakan peserta bimbingan teknis (Bimtek) Budidaya Ternak dan Pakan Alami yang difasilitasi oleh Dinas Pertanian Agam.
Kedatangan rombongan peternak itu dipimpin Kepala UPT Balai Pelaksana Penyuluh Pertanian (BP3) Agam, M. Tasrif Sartana.
Kepala UPT Balai Pelaksana Penyuluh Pertanian (BP3) Agam, dan selaku pimpinan rombongan, M.Tasrif Sartana mengatakan, kunjungan ini bertujuan agar peternak bisa melihat bagaimana budidaya ternak yang baik dan tepat serta bisa belajar pembuatan pakan.
“Kita bawa rombongan peternak ke BPTU-HPT Padang Mangatas, agar bisa melihat langsung cara beternak yang baik dan pembuatan pakan. Harapannya nanti perternak kita bisa mempraktekan di tempat masing-masing,” ujar M. Tasrif Sartana.
Peternak yang dibawa ke BPTU-HPT Padang Mangatas berasal dari berbagai kelompok ternak di Agam.
Selain itu, bimtek ini merupakan upaya dari Pemerintah Kabupaten Agam dalam meningkatkan sumber daya peternak di daerah itu.
“Kita selenggarakan Bimtek selama dua hari. Hari pertama teori yang sudah berlangsung di Sikabu, Nagari Kototuo, kemarin dan kunjungan sekaligus praktek lapangan ini merupakan Bimtek hari kedua,” jelasnya.
Pada kesempatan itu, Subkoordinator Informasi dan Jasa Produksi (IJP), BPTU-HPT Padang Mangatas, Multiviza Muslim mengatakan, BPTU-HPT merupakan pusat penghasil bibit sapi unggul. Jenis sapi yang dikembangkan rumpun simental, Belgian blue, limosin dan sapi pesisir.
“Sekarang ada sebanyak 1.300 an lebih populasi sapi potong yang dikembangkan di BPTU-HPT Padang Mangatas. Di samping ternak sapi, kita juga mengembangkan pakan hijauan ternak,” kata dia saat menyambut rombongan peternak peserta Bimtek dari Agam tersebut.
Jenis hijauan dominan yang dikembangkan untuk pakan ternak yakni bracharia decumben (BD). Jenis ini cocok untuk ternak yang dilepas di padang pengembalaan.
Ada juga rumput gajah yang menurutnya cocok untuk sapi yang dikandangkan. Selain itu juga dikembangkan jenis hijauan kacang aracis, panicum maximum, dan lainnya.
“BPTU-HPT memiliki areal pengembangan sapi potong seluas 280 hektar. Memiliki sejarah panjang yang didirikan pada 1916 oleh Pemerintah Hindia Belanda yang semula untuk areal ternak kuda,” sebutnya.