MINANGKABAUNEWS.COM, PADANG — UM Sumatera Barat menjadi tuan rumah penyelenggaraan kegiatan resepsi milad Aisyiyah ke-104 dengan tema “Merekat Persatuan Menebar Kebaikan di Masa Pandemi”, secara daring di aula Convention Hall UM Sumbar, Sabtu (29/5/2021). Kegiatan tersebut digelar oleh Pimpinan Daerah Aisyiyah se-Sumbar dan warga persyarikatan pada umumnya.
Dalam sambutan daringnya, Ketua PW Aisyiyah Sumbar, Meiliarni Rusli mengatakan merekat persatuan dan menebar kebaikan bukanlah pekerjaan yang mudah, makany perlu dukungan dari warga Aisyiyah khususnya dan umumnya warga persyarikatan.
Dalam tausiah daringnya, Ketua Umum PP ‘Aisyiyah Siti Noordjannah Djohantini menyampaikan kepada warga ‘Aisyiyah tentang alasan di balik masih eksisnya ‘Aisyiyah di tengah kehidupan sosial-keagamaan hingga saat ini. Sudah 104 tahun ‘Aisyiyah membersamai umat dan bangsa Indonesia. Selama itu pula ‘Aisyiyah terus berupaya semaksimal mungkin merekat persatuan dan menebar kebaikan, termasuk di masa-masa sulit.
“Kalau tidak Aisyiyah kegiatan Muhammadiyah tidak akan semarak dan hidup, di sanalah eksistensi Aisyiyah,” ujarnya
Ketua PP Aisyiyah menyoroti pemanfaatan teknologi yang begitu bebas tanpa akhlaq, menu yang bisa diakses siapa saja, pencemaran nama baik, siapa yang mengendalikan kita tidak tahu.
Pamdemi tahun kedua kehidupnan menjadi tidak mudah, virus Corona ini ada harus kita hadapi dengan kebersamaan, pendekatan agama dan pendekatan ilmu pengetahuan.
Empat alasan yang menjadi sebab masih eksisnya ‘Aisyiyah adalah:
Pertama, ‘Aisyiyah bergerak dengan misi Islam rahmatan lil ‘alamin yang membawa nilai Islam Berkemajuan yang diyakini secara organisasi dan dimanifestasikan oleh para pimpinannya.
Kedua, ‘Aisyiyah digerakkan oleh orang-orang yang istiqomah, ikhlas, serta mempunyai kekuatan nurani berdasar nilai panggilan Ilahi. Semangat keikhlasan tertanam kuat dalam pribadi masing-masing pimpinan dan warga ‘Aisyiyah.
Ketiga, ‘Aisyiyah dikelola secara modern dan terorganisir dengan rapi. Ada aturan, panduan, dan regulasi organisasi yang mesti dipatuhi oleh para pimpinan agar organisasi dapat berjalan dengan dinamis, berkelanjutan, dan berkemajuan.
Keempat, kehadiran ‘Aisyiyah telah memberikan kontribusi kepada umat dan bangsa dengan ikut menyelesaikan berbagai persoalan yang dihadapi dalam konteks keumatan dan kebangsaan.
Noordjannah berharap eksistensi ‘Aisyiyah beserta nilai kebermanfaatannya terus dapat dirasakan oleh masyarakat luas. “Mari bersama menyebarkan kebaikan, berbuat kedamaian, berbuat hal uang lebih baik sebagai bagian dari dakwah kita,” ujarnya.