MINANGKABAUNEWS.com, PADANG – Aula Politeknik Aisyiyah Sumatera Barat (Polita Sumbar) dipenuhi ratusan mahasiswa yang antusias mengikuti kuliah umum bertema “Strategi Pemasaran Produk”, Rabu (24/12/2025). Acara yang digelar oleh Program Studi D4 Bisnis Jasa Makanan ini menghadirkan sosok inspiratif, Jasman, pemilik Bolu Malin Kundang Padang yang namanya sudah melambung sebagai salah satu ikon oleh-oleh khas Sumatera Barat.
Direktur Polita Sumbar, Ns. Jeki Refialdinata, S.Kep., M.Kep., dalam sambutannya menyampaikan apresiasi tinggi atas kehadiran Jasman yang bersedia berbagi pengalaman dengan para mahasiswa.
**”Kami sangat bangga bisa menghadirkan Pak Jasman hari ini. Beliau adalah bukti nyata bahwa produk lokal bisa bersaing dan bahkan unggul di pasar yang semakin kompetitif. Kuliah umum ini sangat penting bagi mahasiswa kami, khususnya Prodi Bisnis Jasa Makanan, karena mereka tidak hanya belajar teori di kelas, tetapi juga mendapat insight langsung dari praktisi sukses,”** ungkap Jeki dengan penuh semangat.
Jeki menambahkan bahwa kolaborasi antara akademisi dan pelaku usaha seperti ini menjadi jembatan emas bagi mahasiswa untuk memahami dinamika bisnis kuliner yang sesungguhnya.
**”Kami berharap melalui kuliah umum ini, mahasiswa dapat menyerap ilmu, membangun networking, dan yang terpenting adalah menumbuhkan jiwa kewirausahaan yang tangguh. Ke depan, kami akan terus menghadirkan para pelaku usaha sukses untuk menginspirasi generasi muda,”** tambahnya.
Sementara itu, Jasman, sang owner Bolu Malin Kundang Padang, membagikan perjalanan panjangnya membangun brand yang kini dikenal luas hingga ke berbagai kota di Indonesia. Dengan gaya penyampaian yang santai namun sarat makna, Jasman menceritakan bagaimana ia memulai usaha dari nol hingga menjadi salah satu produsen bolu terkemuka di Sumbar.
**”Saya mulai dari kecil, modal nekat dan tekad kuat. Yang paling penting dalam bisnis makanan adalah konsistensi rasa dan kejujuran kepada konsumen. Kalau kita jujur soal bahan, takaran, dan kualitas, konsumen pasti akan kembali lagi,”** ujar Jasman yang disambut tepuk tangan meriah dari peserta.
Jasman juga membongkar strategi pemasarannya yang terbilang unik. Menurutnya, di era digital seperti sekarang, pelaku usaha tidak bisa hanya mengandalkan kualitas produk saja, tetapi juga harus pintar dalam memanfaatkan media sosial dan membangun cerita atau storytelling yang menarik.
**”Nama ‘Bolu Malin Kundang’ sendiri adalah bagian dari strategi marketing kami. Orang jadi penasaran, kenapa namanya Malin Kundang? Dari situ mereka mulai tertarik, kemudian mencoba, dan akhirnya jadi pelanggan setia. Jadi, packaging dan branding itu sangat penting selain rasa,”** jelasnya dengan penuh antusias.
Tak hanya itu, Jasman juga menekankan pentingnya inovasi produk agar tidak kalah saing dengan kompetitor. Ia mengaku terus melakukan riset dan pengembangan varian rasa baru yang sesuai dengan selera pasar.
**”Jangan pernah berpuas diri. Pasar itu dinamis, selera konsumen terus berubah. Kalau kita tidak berinovasi, kita akan tertinggal. Makanya, saya selalu mendengarkan feedback dari konsumen dan menjadikannya bahan evaluasi,”** tegasnya.
Kuliah umum yang berlangsung selama hampir tiga jam ini ditutup dengan sesi tanya jawab yang interaktif. Para mahasiswa terlihat antusias mengajukan berbagai pertanyaan, mulai dari modal awal, kendala yang dihadapi, hingga tips mempertahankan kualitas produk di tengah fluktuasi harga bahan baku.
Acara ini diharapkan dapat menjadi inspirasi bagi mahasiswa Polita Sumbar, khususnya Program Studi D4 Bisnis Jasa Makanan, untuk terus mengasah kemampuan dan keberanian dalam berwirausaha di bidang kuliner.






