MINANGKABAUNEWS.COM, JAKARTA – Majelis Pembinaan Kesejahteraan Sosial (MPKS) Pimpinan Pusat Muhammadiyah bekerja sama dengan Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah serta Himpunan Disabilitas Muhammadiyah (HIDIMU) menyelenggarakan Ramadhan Inklusi 2025. Acara ini bertujuan untuk mengadvokasi kebijakan pendidikan inklusi dan menciptakan lingkungan yang lebih ramah bagi penyandang disabilitas.
Dengan mengusung tema “Bertaqwa dan Berdaya, Indonesia Ramah Difabel”, kegiatan ini mendapat dukungan dari LAZISMU Pusat, Bank Syariah Indonesia, BAZNAS, Bank BCA, dan Bank Panin Dubai Syariah. Rangkaian acara mencakup sosialisasi kebijakan pendidikan inklusi, Buka Puasa Bersama 1000 Difabel, serta program Mudik Ramah Difabel. Selain itu, panitia menyalurkan 1.000 paket sembako, 500 zakat fitrah, dan 150 fasilitas mudik bagi penyandang disabilitas.
Dalam kegiatan Buka Puasa Bersama 1000 Difabel di Gedung Cendekia Universitas Muhammadiyah Jakarta, Staf Ahli Menteri Bidang Pengembangan Manajemen dan Talenta Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah, Mariman Darto, yang juga Ketua MPKS Pimpinan Pusat Muhammadiyah, menegaskan pentingnya pendidikan inklusi. “Pendidikan khusus ditujukan bagi murid dengan kesulitan dalam proses pembelajaran akibat kelainan fisik, emosional, mental, atau sosial, serta mereka yang memiliki potensi kecerdasan dan bakat istimewa,” ujarnya.
Mariman juga menyoroti tantangan dalam implementasi pendidikan inklusi, seperti diskriminasi, kurangnya akses bagi anak-anak difabel, serta sistem pembelajaran yang lebih berorientasi pada kurikulum ketimbang keberagaman peserta didik. Ia menegaskan pesan Menteri Pendidikan bahwa “Gerakan ini tidak bisa berjalan sendiri. Seluruh pemangku kepentingan harus berkolaborasi untuk mewujudkan pendidikan inklusi yang lebih baik.”
Ketua Pimpinan Pusat Muhammadiyah, Agus Taufiqurrahman, menyampaikan komitmen penuh Muhammadiyah dalam mendukung kesejahteraan penyandang disabilitas. Sementara itu, Vice President Bank BCA, Endang Sri Kuncorowati, secara simbolis menyerahkan paket sembako kepada peserta difabel, sebagai bentuk kepedulian pihak swasta dalam mewujudkan Indonesia yang lebih inklusif.






