MINANGKABAUNEWS.COM, PADANG — Pimpinan Wilayah Pemuda Muhammadiyah (PWPM) Sumatera Barat menggelar Rapimwil, bertema Diaspora kader Muhammadiyah menuju pemuda negarawan berkemajuan di Convention Hall UM Sumbar, Sabtu, (22/1/2022).
Rapimwil ini dihadiri oleh Gubernur Sumbar diwakili Kabiro Kesra Pemprov Sumbar M. Irsyad, Ketua PWM Sumbar Buya Shofwan Karim Elhussein, Ketua MPK PWM Sumbar Dr. Murisal, Anggota DPRD Sumbar Muhayatul, Mantan Ketua Pemuda Muhammadiyah Amora Lubis, Sekretaris PWPM Sumbar Ahmad Lahmi, jajaran PWM Sumbar dan Utusan dari PD PM se-Sumbar.
Kegiatan Rapimwil dibuka oleh Ketum PP Pemuda Muhammadiyah Cak Nanto, Dalam amanatnya, Sunanto mengapresiasi pelaksanaan Rapimwil 1 Pemuda Muhammadiyah.
Menurut Sunanto, bahwa RAPIM agenda wajib yang sekurangnya dilaksanakan satu kali dalam satu periode.
Ketua Umum PP Pemuda Muhammadiyah, Cak Nanto sempat menyinggung soal gerakan Muhammadiyah ada dua saja Yogyakarta dan Sumatera Barat.
Katanya, rapimwil I bagian dari rutinitas merupakan evaluasi atas langkah-langkah yang akan kita lakukan agar terjebak kepada kebodohan kegiatan, kegiatan evaluasi harus dilakukan setiap saat agar kita menjadi orang yang terbaik, Rapimwil juga bertujuan agar menemukan pola baru sehingga Islam rahmatan lil alamin bisa dirasakan seluruh anak bangsa.
“Gerakan Muhammadiyah berasal dari bumi minang, bicara Muhammadiyah hanya dua saja Yogyakarta dan Minang, asumsi itu mulai menyusut, mari kita membangun soliditas dan jangan terlena dengan asumsi,” tuturnya.
Katanya, Dalam AD/ART menciptakan pemuda yang unggul dan transformatif tugas pemuda Muhammadiyah yakni menorong dan menfasilitasi kader pemuda Muhammadiyah untuk mengembangkan potensi diri, mengembangkan potensi ekonominya dan mengasa kepekaan sosial serta mendorong peran pemuda lintas global dengan cara kolaboratif.
“Saya harap kader Muhammadiyah terus eksis untuk mewujudkan nilai dan menempakan diri seperti yang dibayangkan oleh orang di Indonesia,” tuturnya
Dia juga berpesan kepada kader pemuda Muhammadiyah yang berkarir sebagai kader bangsa, “Tempala diri kita setelah diorbitkan jangan samapai lupa alamat PWM,” tegasnya.
Ketua PWPM Sumbar, Deri Rizal mengatakan Rapimwil yang dilakukan merupakan rangkaian dari roda organisasi pemuda Muhammadiyah menjalankan tugas dan fungsinya dalam pelaksanaan dan perkembangan pimpinan wilayah pemuda Muhammadiyah Sumbar sekaligus perkembangan PD PM se-Sumbar.
RAPIM adalah permusyawaratan tertinggi setelah Musyawarah Wilayah Pemuda Muhammadiyah Sumatera Barat.
Selain itu Rapimwil I pemuda Muhammadiyah Sumbar juga membahas hal strategis dalam mewujudkan program.
“Pemuda Muhammadiyah hari ini harus memiliki kontribusi positif dalam membangun Sumbar yang berkemajuan,” ujarnya.
Deri Rizal mengatakan, Rapimwil ini diselenggarakan dengan maksud untuk mengevaluasi kinerja pimpinan Wilayah Muhammadiyah Sumbar sekaligus untuk mendengar dan menerima masukan dari pengurus daerah.
Dalam sambutannya, Gubernur Sumbar diwakili Kabiro Kesra, Muhammad Irsyad mengatakan, pemerintah provinsi Sumbar terus melakukan dukungan dengan memberikan fasilitas, baik kepada masyarakat dan organisasi kepemudaan melalui pendidikan, pelatihan, pengkaderan, pembimbingan, pendampingan dan kepemimpinan pemuda.
“Saya memberi apresiasi yang tinggi Pemuda Muhammadiyah Sumbar yang menggelar Rapimwil ini,” kata Irsyad.
Menurut dia, Rapimwil Pemuda Muhammadiyah I ini sangat penting, utamanya dalam rangka memberikan pemikiran positif yang membangun untuk menjawab permasalahan bangsa, di samping sebagai media pengkaderan dan bekal kepemimpinan dalam berorganisasi dengan mengembangkan dan memberdayakan potensi diri.
Untuk itu, lanjut dia, setelah digelarnya Rapimwil I ini, pihaknya mendorong Pemuda Muhammadiyah Surabaya mempunyai program yang bermanfaat bagi masyarakat, seperti, membantu warga yang membutuhkan, menolong orang tidak mampu ketika melahirkan, dan lain sebagainya
Dalam tausiahnya, Ketua PW Muhammadiyah Sumbar, Buya Shofwan Karim Elhussein menyambut baik rapimwil I Pemuda selain mendengarkan perkembangan di PDPM, Pemuda Muhammadiyah adalah sayap Muhammadiyah bersama enam ortom kolaborasi ketujuh sayap itu adalah harga mati. Tambahnya, Organisasi otonom maju Muhammadiyah akan maju.
“Kurangi pesimisme dan kuatkan optimisme, ayo..kuatkan sayap dan mari kita terbang tinggi bersama dan bekerja bersama,” tegasnya
Lanjutnya, 30 tahun lalu sudah disebut 3M yakni Muslim, Minangkabau, Muhammadiyah mari kita terbang bersama.
Buya juga memaparkan Ada tiga Diaspora yakni kader, diaspora intelektual dan diaspora kolektif serta disapora kegiatan mental dan spiritual.