Ratusan Buruh PT Bumi Sarimas Demo Tuntut Gaji 4 Bulan, Wamenaker & Wagub Sumbar Turun Tangan

  • Whatsapp

MINANGKABAUNEWS.com, PADANG PARIAMAN – Ratusan karyawan PT Bumi Sarimas Indonesia menggelar aksi damai di area pabrik Kasang, Kabupaten Padang Pariaman, Kamis (7/8/2025). Tuntutan mereka jelas: pembayaran gaji yang tertunggak selama empat bulan terakhir.

Aksi tersebut mendapat perhatian langsung dari Wakil Menteri Ketenagakerjaan (Wamenaker) Immanuel Ebenezer dan Wakil Gubernur Sumatera Barat (Wagub) Vasko Ruseimy, yang hadir mendengarkan keluhan sekitar 750 buruh.

Wagub Vasko mengaku terenyuh mendengar kisah para pekerja yang bukan hanya kehilangan penghasilan, tetapi juga mengalami guncangan hidup.

> “Ada yang diceraikan istrinya, ditinggalkan anak-anak, rumah disegel, motor disita. Tapi yang paling menyedihkan adalah kehilangan kehidupan,” ujar Vasko.

Ia menegaskan, Pemprov Sumbar telah meminta manajemen dan pemilik perusahaan segera menyalurkan sebagian hak karyawan. Bahkan, ia tidak mengizinkan pihak perusahaan meninggalkan lokasi sebelum ada keputusan konkret.

> “Sebelum sedikit hak mereka dipenuhi, jangan dulu pulang,” tegasnya.

Vasko menekankan bahwa pemerintah daerah tidak berniat mematikan usaha, tetapi kelangsungan bisnis harus sejalan dengan pemenuhan hak pekerja.

> “Kami siap membantu mencari solusi, asalkan hak buruh tidak diabaikan,” tambahnya.

Sementara itu, Wamenaker Immanuel Ebenezer memilih mengedepankan pendekatan solutif ketimbang langkah hukum.

“Jangan pesimis dulu. Kita yakini perusahaan ini bisa diselamatkan dan tetap berjalan,” ujarnya.

Ia menyebut kehadirannya bersama Wagub adalah simbol hadirnya negara untuk merespons krisis ketenagakerjaan di daerah. Komunikasi terbuka antara manajemen dan pekerja, menurutnya, menjadi kunci menemukan jalan keluar tanpa merusak iklim investasi.

Aksi berlangsung tertib namun sarat emosi. Buruh membawa spanduk dan foto keluarga sebagai simbol beban hidup yang mereka pikul. Di bawah terik matahari, kehadiran dua pejabat itu menjadi suntikan moral di tengah ketidakpastian.

Situasi ini menegaskan tantangan besar sektor industri perkebunan dan pengolahan di Sumbar: menjaga kelangsungan usaha sambil memastikan hak dasar pekerja terpenuhi.

Related posts