MINANGKABAUNEWS.com, PADANG — Banjir yang melanda Kota Padang, meninggalkan luka mendalam. Ratusan rumah rusak berat, harta benda hanyut, dan harapan seakan ikut tersapu arus deras akibat fenomena Siklon Tropis Senyar yang mengguncang wilayah tersebut.
Di tengah kepedihan yang membelit, secercah harapan datang dari tangan-tangan penuh kepedulian. Majelis Taklim Indonesia (MTI) Kecamatan Nanggalo bergerak cepat menyalurkan bantuan uang tunai kepada para anggotanya yang menjadi korban bencana di enam kelurahan se-Kecamatan Nanggalo. Bantuan ini bukan sekadar materi, tetapi juga wujud solidaritas dan kepedulian sesama di saat yang paling sulit.
Ketua MTI Kecamatan Nanggalo, Martina Yusir, langsung turun ke lapangan untuk menyerahkan bantuan tersebut. Dengan penuh empati, ia menyapa satu per satu korban yang kehilangan tempat tinggal mereka.
“Kami merasakan kesedihan yang mendalam melihat kondisi saudara-saudara kita yang terdampak banjir ini. Sebagai keluarga besar MTI, kami tidak bisa tinggal diam. Bantuan sembako dan uang tunai ini semoga bisa meringankan beban mereka, meski kami sadar ini belum cukup untuk mengganti apa yang hilang,” ujar Martina dengan suara bergetar.
Ia menambahkan bahwa MTI Nanggalo akan terus memantau kondisi para korban dan siap memberikan bantuan lanjutan sesuai kebutuhan. “Ini bukan akhir dari kepedulian kami. Kami akan terus bersama-sama dalam proses pemulihan. Mari kita saling menguatkan di masa sulit ini,” lanjut Martina.
Penyaluran bantuan ini menjadi bukti nyata bahwa di tengah bencana, solidaritas dan kebersamaan tetap menjadi kekuatan utama untuk bangkit kembali.
Ketua MTI Kecamatan Nanggalo, Martina Yusir menyampaikan duka yang mendalam atas musibah banjir yang terjadi khususnya di Kota Padang
“Kami merasakan kesedihan yang mendalam melihat kondisi saudara-saudara kita yang terdampak banjir ini. Sebagai keluarga besar MTI, kami tidak bisa tinggal diam,” katanya
Ia meminta anggota MTI bersabar atas musibah yang terjadi di Kota Padang. “Bantuan sembako dan uang tunai ini semoga bisa meringankan beban mereka, meski kami sadar ini belum cukup untuk mengganti apa yang hilang.” Tutupnya.






