MINANGKABAUNEWS.com, PADANG – Kebakaran hebat melanda rumah Ustad Syahrial Nadir, seorang tokoh agama ternama di Kelurahan Pampangan, Kota Padang, Sumatera Barat, pada padang, Sabtu, (26/4) pagi tadi. Insiden tersebut menyebabkan kerusakan parah pada bangunan dan harta benda, meski tidak ada korban jiwa dalam peristiwa ini.
Sumber awal menyebutkan, api pertama kali terlihat menjalar dari bagian belakang rumah sekitar pukul 06.52 WIB. Dugaan sementara, kebakaran dipicu arus pendek listrik, meski penyebab pastinya masih diselidiki oleh pihak berwenang. Beberapa warga yang berusaha memadamkan api sebelum petugas tiba menyatakan kesulitan akibat akses jalan sempit di lokasi.
Tim Damkar Kota Padang menerjunkan dua unit mobil pemadam dan berhasil mengendalikan kobaran api setelah berupaya selama dua jam. “Kami kesulitan menjangkau lokasi karena gang permukiman yang sempit. Selain itu, suplai air awalnya terbatas,” ujar Koordinator Operasi Damkar Padang, Rinaldi.
Ustad Syahrial Nadir dan keluarganya selamat dalam kejadian ini. Saat diwawancarai, ia menyampaikan syukur atas keselamatan tersebut. “Material bisa dicari lagi, yang penting keluarga saya tidak ada yang terluka. Ini ujian dari Allah, kami ikhlas,” katanya dengan tenang.
Warga setempat turut bergotong royong menyelamatkan barang-barang yang bisa diambil sebelum api membesar. “Kami kaget mendengar teriakan warga. Langsung beramai-ramai membantu mengamankan Al-Qur’an, kitab, dan perlengkapan mengaji Ustad,” ujar Rudi, tetangga korban.
Kebakaran ini menghanguskan sebagian besar bangunan rumah sekaligus puluhan buku dan dokumen penting milik Ustad Syahrial. Pemerintah setempat telah berkoordinasi dengan pihak terkait untuk proses pemulihan, termasuk bantuan sementara tempat tinggal.
Kepolisian Sektor Padang Timur bersama Damkar masih melakukan investigasi mendalam untuk memastikan titik awal dan penyebab kebakaran. Masyarakat juga diimbau meningkatkan kewaspadaan terhadap potensi kebakaran, terutama di kawasan padat penduduk.
Ustad Syahrial, yang aktif mengajar ngaji dan ceramah, tetap optimis. “Insyaallah, kegiatan mengaji sementara akan dipindahkan ke musala terdekat. Saya berterima kasih atas dukungan semua pihak,” pungkasnya.