Oleh : Revi Marta Dasta
Sabar AS calon bupati Pasaman selalu ditunggu kehadirannya oleh ibu-ibu dalam setiap momen. Saat Sabar AS datang ke lokasi acara, para ibu-ibu menyambut dengan riang gembira. Mereka langsung ingin mengabdikan pertemuan tersebut dengan foto bersama dan selfie.
Dalam pertemuan dengan ibu-ibu di Phontoh, Pauh Lubuk Sikaping, spontan ibu-ibu berteriak “gantengkan bupati kita? ‘Iya’ Jawaban para ibu-ibu menjawab dengan gemuruh.
Pemilih ibu-ibu atau perempuan selalu menjadi rebutan di Kabupaten Pasaman. Jumlah pemilih perempuan lebih banyak dibandingkan laki-laki. Sementara pasangan calon yang tersedia sekarang semuanya laki-laki. Sehingga memikat suara ibu-ibu sangat penting untuk memenangkan Pilkada.
Kedekatan Sabar AS dengan kaum ibu-ibu terbukti dilapangan, karena tidak sungkan ibu-ibu merangkulnya. Ibarat ibu dan anak, para ibu-ibu tidak ragu-ragu menanyakan persoalan mereka. Yakni terkait beasiswa anak mereka, baik yang sekolah maupun kuliah.
Sabar AS pernah menceritakan bahwa pernah anak yang putus sekolah karena tidak sanggup membayar SPP. Dengan adanya pendidikan gratis maka anak-anak Pasaman tidak ada lagi yang putus sekolah. Para orang tua bisa tenang bekerja karena pendidikan dan kesehatan mereka dijamin secara gratis.
Program pemkab Pasaman selama ini memberikan ruang bagi anak-anak mendapatkan beasiswa kuliah dengan syarat terdaftar di perguruan tinggi, berprestasi, keluarga kurang mampu. Prestasi tersebut di tiga (3) bidang yakni keagamaan dengan hafiz Al-Quran. Kemudian prestasi dibidang olahraga baik beladiri maupun cabang olahraga lainnya. Selanjutnya anak-tersebut dibidang seni dan budaya.
Semakin hari magnet Sabar AS kepada ibu-ibu begitu melekat kuat. Apalagi Sabar AS sering mengadakan safari Subuh dan hadir dalam kegiatan wirid yasin. Ketika Sabar AS kembali diamanahkan kembali memimpin Pasaman, maka ia berjanji akan melanjutkan program-program yang membuat hati ibu-ibu senang.




