Oleh: Revi Marta Dasta
Saat itu hari menunjukkan pukul 03.30 wib. Agenda Bupati Sabar AS mengikuti safari subuh di salah satu mesjid di Koto Rajo, Rao Utara. Perjalanan dari Lubuk Sikaping ditempuh lebih kurang 1,5 jam. Padahal satu hari sebelumnya bupati Sabar AS baru saja pulang menghadiri acara maulud nabi di Kecamatan Tigo Nagari dan membuka Bimtek Dinas Kabupaten Pasaman di Bukittinggi. Bupati Sabar AS dan rombongan tiba di rumah dinas bupati jam 24.00 dan beristirahat.
Hanya tidur sekitar 3 jam, Bupati Sabar AS lanjut ke mesjid ke Nurul Iman Koto Baru, Nagari Koto Rajo untuk safari subuh. Biasanya safari subuh diawali sholat sunat fajar, kemudian dilanjutkan dengan sholat subuh secara berjamaah, diakhiri ceramah dan doa. Selain ASN, kegiatan tersebut juga dihadiri perangkat kecamatan dan nagari serta masyarakat setempat sekaligus sebagai ajang silaturahmi.
Bupati Sabar AS mengatakan bahwa Safari Subuh merupakan program unggulan Pemerintah Pasaman yang diharapkan mampu memakmurkan mesjid. Selain melakukan ibadah, mesjid juga mesti diramaikan dengan berbagai kegiatan yang bermanfaat bagi umat dan generasi muda. Ia mengatakan untuk memakmurkan mesjid, sudah ada himbauan yang sudah ditandatangani bupati Pasaman Sabar AS. Himbauan tersebut berdasarkan Surat Edaran Bupati Nomor 451/51/kesra/2024, tentang Melaksanakan Sholat Berjamaah Lima Waktu di Masjid / Musholla. Dimana setiap azan berkumandang dan segera melaksanakan sholat fardhu berjamaah baik di Masjid ataupun Musholla terdekat.
Jika kita dekat dengan Allah maka keberkahan akan diberikan, yakni manusia yang beriman dan bertaqwa yang akan melahirkan generasi unggul yaitu mereka yang beraklhak mulia. Lewat safari subuh dan magrib mengaji InsyaAllah niat tersebut akan kita capai di Kabupaten Pasaman. Ungkapan tersebut selalu disampaikan bupati Sabar AS dalam setiap pertemuan
Sabar AS menyampaikan nostalgia bahwa kecintaannya terhadap mesjid sudah terbangun sejak kecil. Ia pernah menjadi garin/marbot mesjid dan juga ketua remaja mesjid. Bahkan saat ia menjadi wakil bupati kebiasaan sholat di mesjid telah dilakoni dengan mesjid yang berbeda di Pasaman. Kadang-kadang ia jadi imam dan penceramah bahkan ia juga azan ketika garin belum ada.
Sabar AS Saat ia menjadi anggota DPRD lebih banyak dana dari pokok pikirannya untuk pembangunan mesjid dan mushalla di sekolah-sekolah Pasaman. Komitmen sabar AS terhadap Pasaman Berimtaq adalah prioritas Pertama dari 10 Program Prioritas Pembangunan Pasaman. Bupati sabar AS ingin program utama ini terimplementasi dengan sebaik-baiknya ke tengah-tengah masyarakat.
Ibarat nahkoda kapal yang jadi panutan awak kapal, bupati Sabar AS tidak hanya sekadar memberikan himbauan terhadap pelaksanaan program keagamaan di pasaman. Tetapi ia juga memberikan contoh yang nyata dalam melakukan ibadah-ibadah tersebut di tempat ibadah. Bisa dikatakan sangat jarang bupati sabar AS yang tidak melaksanakan sholat berjamah di mesjid ataupun musholla meskipun ditengah perjalanan dalam kunjungan ke nagari-nagari di Pasaman. Hal tersebut merupakan komitmennya dalam mengawal program Pasaman Berimtaq.






