Sanggar Palito Nyalo Terus Lestarikan Kesenian Minangkabau

  • Whatsapp

Oleh : LHARA PROSA

Sanggar Palito nyalo “Pelastarian kesenian Minangkabau” Palito Nyalo pada dasarnya merupakan suatu organisasi atau kelompok seni tradisonal yang bergerak di bidang sosial kemasyarakatan khususnya budaya tradisional Minangkabau. Sanggar ini bertujuan untuk menggali tradisi Minangkabau. Kegiatan yang dilakukan dengan memberikan pelatihan-pelatihan seperti silek, randai, rabab, talempong, gandang, bansi, saluang Pauah, Tari dan lainnya. Kelompok seni tradisional Palito Nyalo sudah berdiri semenjak 1989 atas Prakarsa bapak saparman  dan ayahnya kakek Jamaludin Umar Rajo Kuaso. Dimulai Latihan di dekat mushola Al jadid yang sekarang menjadi masjid Al jaded beralamat di jalan kampus Universitas Andalas. Sebagai strategi dari pendiri untuk agar anggota lebih giat maka di awali dengan Latihan musik dan randai.

Read More

Awal berdirinya sanggar palito nyalo berawal dari seorang ayah yang melatih anaknya untuk bekal diri sendiri Ketika sedang berada di perantauan, serta bisa menjaga kaum ataupun keluarganya. Seiring berjalannya waktu beliau memutuskan untuk mendirikan sanggar agar bisa tetap melestarikan atau mempertahankan gerakan yang di ajarkan oleh ayahnya agar tidak hilang dan selalu di kembangkan ke masyarakat luas.

Di sanggar palito nyalo ini bukan hanya ada silat tetapi ada beragam kesenian yang di ajarkann seperti randai, music, tari, rabab, dan silat itu sendiri. Palito nyalo pun mempunyai misi yang bagus yaitu “bertujuan untuk mewariskan seni dan tradisi serta budaya Minangkabau bagi masyarakat dan generasi muda pada umumnya”. Bahkan  sanggar ini juga tidak pernah memunggut biaya apapun untuk siapapun yang ingin belajar kesenian tersebut, melainkan para anggota sanggar tersebut bisa mendapatkan penghasilan dari hasil kerja kerasnya dalam penampilan kesenian di beberapa acara.

Peserta yang bergabung didalam sanggar tersebut bukan hanya orang tua saja melainkan remaja dan anak-anak bisa juga ikut serta dalam kegiatan tersebut. Remaja yang biasa nya bersenang-senang dengan dunianya bisa dirangkul oleh tertua yang ada di sanggar tersebut. Maksud para tertua ini adalah agar remaja tersebut masih bisa mengenal kesenian tradisional daerahnya, karena kesenian ini diturunkan secara turun temurun. Peminat sanggar ini lumayan banyak karena masyarakatnya mendukung hal positif tersebut. Tidak hanya masyarakat sekitar juga ada peminat dari luar daerah maupun luar negeri. Bahkan ada turis yang dating untuk mengetahui kesenian dari sanggar tersebut.

Lokasi untuk sanggar ini sendiri berada di koto Panjang kelurahan limau manis kecamatan pauh kota padang Sumatra barat dekat area kampus universitas andalas. Jadwal untuk Latihan berbeda beda seperti silek yang jadwal di minggu pagi. Pelatihnya pun berbeda-beda, untuk kalangan anak-anak yang melatih para remaja sedangkan untuk remaja di latih oleh tertua di sanggar tersebut karena untuk remaja harus lebih focus dan sedikit keras.

​Pantangan Latihan silek ini tidak mempunyai pantangan, tetapi pantangan tersebut ada pada diri masing-masing, karena silek tersebut hanya diperuntukan diri sendiri sebagai tameng Ketika sedang berada dalam bahaya atau untuk penampilan kesenian diacara-acara tertentu. Silek ini termasuk dalam aliran silek sungai patai. Silek sungai patai sendiri adalah satu aliran silek minang yang ada di tanah datar. Aliran silek ini berasal dari nigari sungai patai.

Nagari sungai patai adalah sebuah nagari yang terletak dikabupaten tanah datar yang berbatasan langsung dengan  kabupaten lima puluh kota. Bagi masyarakat yang telah belajar ilmu silek ini jika tidak pernah menggunakan kemampuan silek tersebut pada tempatnya akan berakibat buruk pada dirinya sendiri.

Sanggar palito nyalo pada saat sekarang ini masih eksis dan terus berkembang karena yang tertua selalu merangkul anak-anak dan remaja sekitar untuk selalu berlatih kesenian yang ada di sanggar palito nyalo tersebut. Walaupun pada saat pandemi sekarang ini tidak terlalu banyak acara lainnya tetapi palito nyalo tetap mencari hal-hal kreatif seperti membuat video tentang kesenian di sosial media untuk masyarakat luas bisa selau menikmati kesenian yang ada di palito mnyalo. Tidak hanya sekedar penampilan yang ditayangkan di sosial media tetapi palito nyalo juga sempat memproduksi film dokumenter yang ditayangkan di salah satu stasiun televisi nasional secara langsung.

*/Penulis Mahasiswa Jurusan Sastra Minangkabau FIB Universitas Andalas

Related posts