MINANGKABAUNEWS.com, PADANG PANJANG — Ratusan santriwati Pesantren KAUMAN Muhammadiyah Padang Panjang memamerkan semangat kewirausahaan dalam kegiatan “Santripreneur Goes to Bancah Laweh” pada Minggu (20/7). Mereka menawarkan produk andalan seperti rujak buah, es buah, hingga busana syar’i, dalam upaya mengasah keterampilan bisnis dan mendorong kemandirian ekonomi pesantren.
Acara ini merupakan hasil kolaborasi antara Kantor Layanan (KL) Lazismu Pesantren KAUMAN dan Unit Ekonomi Kreatif (UEK) pesantren. Lokasi bazar di kawasan strategis Bancah Laweh dipilih guna mendekatkan produk-produk santri ke masyarakat dan memperluas eksposur usaha rintisan mereka.
Antusiasme warga terlihat jelas. Stan-stan yang dikelola santriwati ramai diserbu pembeli, khususnya untuk produk kuliner segar dan gamis berdesain modest. “Responnya luar biasa. Ini jadi bukti bahwa santri juga bisa berdikari dan punya daya saing ekonomi,” ujar salah satu peserta.
KL Lazismu bertindak sebagai penyedia pembiayaan dan pendampingan usaha, sementara UEK bertugas mengawasi kualitas produk. Skema ini dinilai mampu menciptakan ekosistem wirausaha yang sehat dan berkelanjutan di lingkungan pesantren.
Mudir Pesantren KAUMAN Muhammadiyah, Dr. Derliana, MA., menyatakan bahwa kegiatan ini sejalan dengan visi pesantren untuk melahirkan generasi yang kuat dalam ilmu agama sekaligus tangguh secara ekonomi. “Ini bukan soal mencari profit semata. Santri sedang dilatih untuk punya mental bisnis yang ulet, kreatif, dan bertanggung jawab. Kami sangat mengapresiasi kolaborasi ini dan semangat para santriwati,” ujarnya.
Program santripreneur ini dirancang untuk terus berkembang. Pihak pesantren berkomitmen memperluas cakupan pelatihan, menambah ragam produk, dan membuka akses ke pasar yang lebih besar di masa mendatang.






