Minangkabaunews.com, Tanah Datar – Terkait adanya informasi masyarakat tentang adanya kegiatan tambang di Padang Ganting Kabupaten Tanah Datar Provinsi Sumatera Barat, anggota Satreskrim polres setempat, turun ke lokasi, Sabtu (02/12/23).
Dengan menurunkan sekitar 10 orang personil, pihak kepolisian tidak menemukan aktifitas Ilegal Mining atau penambangan emas seperti yang diberitakan salah satu media online beberapa waktu lalu.
Kapolres Tanah Datar AKBP Dery Indra melalui Kasat Reskrim Iptu Ary Andre Jr kepada media ini, Selasa (03/12/23) mengatakan jika pihaknya langsung merespon cepat informasi yang diberikan masyarakat terkait dugaan penambangan liar.
Ia menjelaskan, saat menuju lokasi yang disebutkan sebagai lokasi penambangan emas, pihaknya ditemani oleh masyarakat setempat tidak menemukan kegiatan apa-apa, kecuali 1 unit alat berat dalam kondisi rusak di pinggir sungai dan lobang bekas galian pasir yang dilakukan oleh warga setempat.
“Makanya, mendengar adanya kegiatan Ilegal Minning diwilayah hukum Polres Tanah Datar kami langsung diperintahkan bapak Kapolred turun memastikan betul atau tidaknya informasi itu,” sebut Kasat Ary.
Iptu Ary Andre menegaskan, jika polisi tidak akan pandang bulu melakukan penindakan terhadap kegiatan Ilegal Minning, dan berkomitmen terhadap hal satu itu.
“Tidak akan mentolerir, pelaku Ilegal Minning, kami berharap kerjasama masyarakat dalam hal ini. Jika melihat, laporkan ke kami. Akan kami tindak,” katanya.
Mengenai alat berat yang berada di lokasi tersebut, Ary menjelaskan jika alat tersebut sudah lama parkir dipinggir sungai dalam keadaan rusak, dan kebetulan pemiliknya menurut keterangan warga, milik salah seorang warga disana.
“Sudah lebih dari 20 hari disana dalam keadaan rusak, dan sedang menunggu perbaikan oleh pemiliknya,” jelas Ary.
Sementara itu, salah seorang warga Padang Ganting, Ujang (42) membenarkan jika adanya pengumpulan pasir disekitar sini yang dilakukan oleh masyarakat dengan cara tradisional.
“Itupun dengan cara menyelam, dan dikumpulkan untuk dijual kembali. Kadang batu, itupun yang beli warga setempat. Siapa bilang dengan alat berat pak? Kami hanya memakai sampan dan pertaruhkan nyawa cuma untuk mencari makan saja,” kata Ujang.
Katanya, selama ia melakukan pengumpulan pasir disekitar lokasi ini, tidak pernah menemukan kegiatan penambangan emas.
“Tapi kalau di sebelah (Pasilian) ndak taulah, itu sudah Solok, bukan lagi di daerah kami,” tegasnya.(pede)





